Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peron Mulai Bersih dari Pedagang dan Asongan

Kompas.com - 06/12/2012, 09:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penertiban pedagang atau kios di peron stasiun Daerah Operasi I masih dilakukan. Rabu (5/12), penertiban pedagang dilakukan di Stasiun Duri, Jakarta Barat.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daop I Jakarta Mateta Rijalulhaq mengatakan, ada partai politik di belakang pedagang. ”Mereka yang bertanggung jawab atas keberadaan pedagang di tempat itu. Tetapi, setelah dialog, pedagang dan atribut di situ bisa dibersihkan,” ucap Mateta.

Selama ini, pedagang merangsek hingga ke rel. Selain mengganggu perjalanan kereta, sampah dari pedagang ini juga merusak mesin KRL di bagian bawah. Ke depan, Stasiun Duri akan dikembangkan menjadi stasiun yang juga dilewati kereta bandara. Desain pengembangan stasiun sudah dipasang di Stasiun Duri.

Untuk pedagang, Mateta mengatakan, pemerintah daerah sudah menyiapkan empat pasar untuk menampung pedagang. Namun, pedagang enggan pindah karena takut dagangan mereka tidak laku.

Sementara ini, sedikitnya peron di enam stasiun sudah dibersihkan dari pedagang. Di Stasiun Bekasi, semua peron sudah bersih dari kios dan pedagang. Yang diperbolehkan masuk di peron hanya pengecer koran yang tidak lebih dari sepuluh orang.

”Mereka tidak mengotori dan tertib,” kata Kepala Stasiun Bekasi Raden Bagus Sucahyo.

Para pengecer juga berjaket khusus. Mereka hanya diperbolehkan berjualan di peron atau tidak masuk KRL. Hal ini untuk mencegah pengecer terbawa ke stasiun lain sehingga menimbulkan ketidaktertiban.

Saat ini, peron bersih dari pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang asongan. Namun, keberadaan kios dan pedagang asongan di areal stasiun juga perlu ditata untuk memberikan rasa nyaman kepada penumpang.

Stasiun Bekasi terdiri atas empat jalur. Antara jalur 1 dan jalur 2 dibatasi pagar dan dinding plastik. Menempel pada dinding adalah deretan kursi untuk penumpang menunggu. Namun, kondisi ini tidak terjadi di peron jalur 3 dan jalur 4. Sucahyo masih menunggu biaya pemasangan pembatas jalur 3 dan jalur 4.

Secara terpisah, Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan, selain penertiban stasiun dan penutupan pintu liar menuju ke stasiun, pihaknya juga berusaha memperbaiki fungsi pendingin ruangan KRL. Namun, perbaikan ini harus dilakukan bertahap agar tidak mengganggu operasional kereta.

Apalagi, perbaikan pendingin ruangan di satu rangkaian kereta akan memakan waktu lama. ”Kereta yang diperbaiki tidak mungkin dijalankan. Kami perbaiki bertahap karena kalau kereta tidak dijalankan serempak, akan berimbas ke pengangkutan penumpang,” ujarnya. (BRO/ART)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com