Pembagian KJS Belum Merata

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemilikan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan pemerintah beberapa waktu lalu masih belum terbagi rata. Warga yang hendak berobat ke puskesmas masih harus menggunakan KTP atau Kartu Keluarga (KK).

Puskesmas Pegangsaan contohnya, warga yang hendak berobat di puskesmas ini masih menggunakan surat rujukan dari kelurahan berbentuk lembaran kertas dan KTP serta KK untuk dapat berobat gratis di puskesmas Pegangsaan, Jakarta Pusat.

Walau demikian, pihak puskesmas tetap melayani warga yang sejak pagi tadi ingin berobat. Ibu Tuti, warga Menteng Jaya RT 14 RW 08 ini mengaku dirinya belum mendapatkan KJS tersebut, namun pelayan berobat gratis sudah ia dapatkan.

"Saya belum punya KJS, tapi kalau untuk berobat masih bisa, hanya bawa KTP atau KK. kalau kartunya (KJS) saya sudah daftar ke RT, tetapi sampai sekarang belum dikasih." tutur ibu 3 anak ini.

Hal yang sama juga ditemui dengan Eni, warga Pegangsaan RT 02 RW 06 yang tengah membawa anaknya berobat karena mengalmi luka didagu ini mengatakan, hingga saat ini ia juga belum mendapatkan KJS, dan baru menggunakan selebaran yang diberikan oleh pihak RT tempat tinggalnya.

"Ini surat dari pihak kelurahan, karena KJS belum selesai, saya baru dikasih ini. Selebaran ini baru sehari saya dapat dari kelurahan, tapi saya sudah sering berobat kesini kok tanpa KJS," kata Eni.

Sementara kepala Puskesmas Pegangsaan, Dr Mita yang ditemui diruangannya enggan berkomentar terkait perkembangan KJS tersebut.

"Saya tidak tau perkembangannya bagaimana, saya ini hanya bawahan, takut salah ngomong, namun untuk pelayan KJS kita siap menampung." ujarnya.