Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Koordinator Bermain, Pasar Gembrong Baru Sepi

Kompas.com - 08/12/2012, 16:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur telah menata kawasan pedagang liar di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, dengan merelokasi ke bangunan pasar yang baru. Namun, baru beberapa waktu ditempati, para pedagang kembali memilih berjualan di lokasi liar semula.

Melatiana, Kepala Marketing PT Bintang Indah, pengelola Pasar Gembrong atau yang resmi bernama Cipinang Besar Selatan mengatakan, sejak sosialisasi awal, pihaknya tak menemukan hambatan merelokasi para pedagang. Namun, atas alasan tertentu, mereka pun kembali liar.

"Mereka sudah sempat jualan di sini selama sekitar dua bulan. Tapi akhirnya pada balik lagi ke bedeng-bedeng itu. Mungkin di tempat yang lama ada koordinator yang bermain," ujarnya saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurut Melatiana, pihak yang dikatakannya sebagai koordinator adalah pihak yang memiliki kuasa atas wilayah di Pasar Gembrong. Mereka membangun petak kios semi permanen yang baru. Para pedagang yang telanjur pindah pun gelisah. Mereka takut di kios tersebut muncul pedagang mainan baru.

Melatiana mengatakan, para pedagang khawatir di tempat yang baru, akan sepi pembeli karena pasar yang menjual mainan secara grosiran itu memang dikenal masyarakat berada di lokasi yang kini dianggap liar, yakni di simpang antara Jalan DI Panjaitan dan Jalan Basuki Rahmat.

"Sampai sekarang, dari kapasitas di basement 126 kios dan lantai dasar 159 kios, hanya ada sekitar 60 pedagang yang jualan, sisanya hanya dijadikan gudang. Jadi pedagang (yang memilih tempat liar) ambil dari sini," kata Melatiana.

Meski demikian, pengelola tak ingin ambil pusing atas ulah pihak yang dikatakannya sebagai koordinator. Pengelola yakin suatu saat, pedagang akan pindah dari tempat liarnya kini ke bangunan pasar yang resmi. Bagi pengelola, strategi itu merupakan investasi jangka panjang.

Pasar Gembrong, merupakan salah satu pasar di Ibu Kota yang khusus menjual mainan anak-anak. Namun, keberadan kios-kios semi permanen di sepanjang jalan tersebut rupanya tergolong liar. Sejak Juni 2010, Pemerintah Kota Wilayah Jakarta Timur, telah menghapus JT 22-23, yakni kode bahwa pasar itu binaan Wail Kota dan memindahkan pedagang ke bangunan yang baru.

Meski telah memiliki gedung baru, yakni di Jalan Basuki Rahmat yang mengarah ke Duren Sawit, para pedagang tidak juga menempati bangunan tersebut. Para pedagang lebih memilih kios-kios dengan bahan kayu seadanya untuk berjualan. Alhasil, Pasar Gembrong yang resmi pun sepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com