Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40.000 Orang Akan Tumpah di DPR Tuntut RUU Desa

Kompas.com - 14/12/2012, 10:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gabungan aliansi perangkat desa hingga pukul 10.00 masih berunjuk rasa di halaman Gedung Kompleks Parlemen, Senayan. Massa diperkirakan akan semakin banyak hingga mencapai 40.000 orang. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Parade Nusantara Sudir Santoso, Jumat (14/12/2012), saat dijumpai di lokasi unjuk rasa.

"Sekarang belum semuanya yang turun, nanti diperkirakan ada 40.000 perangkat desa yang datang," ucap Sudir.

Sudir mengatakan, massa yang melakukan aksi unjuk rasa mencakup sejumlah elemen masyarakat dari Parade Nusantara, Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi), dan Relawan Pemberdayaan Desa. Mereka menuntut segera disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa yang saat ini sedang dibahas dalam panja di parlemen.

"Kami ingin dapat kepastian itu dari panja kapan akan disahkan. Kami sudah menoleransi molornya pengesahan, tetapi sampai kapan? Kami butuh tenggat waktu," katanya.

Sudir mengatakan, RUU Desa ini penting lantaran selama ini perangkat desa hanya diatur dalam peraturan desa. Padahal, perdes tidak masuk dalam sistem perundang-undangan yang diakui di negeri ini. Dengan adanya RUU Desa, Sudir berharap agar alokasi anggaran untuk pembangunan desa bisa meningkat.

Saat ini, alokasi APBN lebih banyak disalurkan ke pemerintah pusat hanya 1,3 persen. Padahal, jumlah warga desa di Indonesia bisa mencapai 85 persen. "Jadi, tidak aneh desa akan selalu identik dengan kebodohan dan kemiskinan," ujar Sudir.

Selain itu, RUU Desa juga diharapkan bisa mengangkat perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Saat ini, di tiap desa, setidaknya ada 10-15 perangkat desa yang bekerja. Dari jumlah itu, hanya sekretaris desa yang diangkat sebagai pegawai negeri melalui PP 45/2007 yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini menimbulkan kesenjangan. Kami menuntut perbaikan perekonomian bagi perangkat desa," tutur Sudir.

Berita terkait, baca :

Perangkat Desa Serbu DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com