Dewan Soroti Kasus Pelajar "Arisan" PSK

SITUBONDO, KOMPAS.com — Informasi tentang adanya sejumlah pelajar SMA di Situbondo, Jawa Timur, yang melakukan arisan tiap minggu untuk mem-booking pekerja seks komersial mendapat perhatian serius dari DPRD setempat. Hal itu terungkap dalam sidang paripurna pandangan umum tentang pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Dana Cadangan Kabupaten Situbondo Tahun Anggaran 2013, Jumat (14/12/2012).

"Kami sangat miris mendengar isu arisan seks pelajar SMA dan SMK di Kota Situbondo, karena mencoreng nama baik Kabupaten Situbondo di tingkat nasional. Bahkan, di tingkat internasional. Untuk itu, kami berharap Bapak Bupati Situbondo untuk mempunyai upaya konkret mengusut kasus yang mencoreng nama baik Kabupaten Situbondo yang mempunyai jargon Kota Santri dan jargon Bumi Sholawat Nariyah," ucap Hj Masudah, juru bicara Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP) saat membacakan Pandangan Umum.

Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), melalui juru bicaranya, Kholis, meminta Bupati Situbondo Dadang Wigiarto untuk memberantas praktik prostitusi di Kabupaten Situbondo. Pasalnya, meski Kabupaten Situbondo sudah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 2004 tentang larangan prostitusi, tetapi hingga kini praktik tersebut masih marak.

Menanggapi sorotan semua fraksi, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto berjanji akan melakukan klarifikasi dengan semua elemen masyarakat untuk membahas isu arisan seks pelajar di Situbondo.

"Untuk memecahkan masalah arisan seks pelajar, kami akan melibatkan semua pihak, mulai dari Disdik, MUI, KPA, DPRD, serta elemen masyarakat yang lain. Nantinya, mereka akan kami ajak untuk duduk bersama dalam membahas isu adanya prilaku nyeleneh kalangan pelajar tersebut," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dunia pendidikan gempar setelah Komisi Penanggulangan HIV/AIDS setempat menyampaikan informasi bahwa ada sejumlah pelajar SMA/SMK yang menggelar arisan tiap pekan untuk mem-booking PSK. Hal itu diketahui dari testimoni seorang PSK yang terjangkit HIV/AIDS, dan mengaku melayani para pelajar tersebut.