Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Promosi Daerah, yang Muncul Malah Foto Kepala Daerahnya

Kompas.com - 18/12/2012, 10:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam acara bulanan Kantor Pajak Wajib Pajak Besar Setu. Acara itu mengambil tema "Karakter Jujur, Inovatif, Tanggap, Unggul (JITU)".

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengimbau agar bisa membuat gebrakan mengubah dan memberikan inovasi dari hal-hal yang bersifat monoton.

"Memang kita harus berubah dan memberikan inovasi hal-hal yang bersifat monoton. Semuanya harus mulai diubah," kata Jokowi di Aula Kanwil DJP WP Besar Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Jokowi yang menggunakan setelan batik panjang berwarna coklat itu memaparkan berbagai contoh segala sesuatu yang harus diubah. Misalnya saja, menurutnya, pola pemasangan spanduk harus diubah dan pemasangan tagline yang tidak panjang-panjang.

"Pasang yang pendek-pendek saja, misalnya 'Bayar Pajak, Kamu Akan Jadi Kaya'. Wah, orang pasti mau baca itu. Jadi, sudah harus berganti," kata Jokowi.

Selain itu, ia juga menyarankan yang juga harus diganti adalah pola pemasangan foto-foto di spanduk. Ia memberikan contoh apabila ada promosi suatu daerah, jangan sampai foto kepala daerahnya yang muncul di spanduk itu.

"Jangan sampai wajah saya dipasang di dalam spanduk dan baliho, saya tidak mau. Kalau visit sebuah daerah itu harusnya yang dipasang tari, lokasi wisata, bukan yang ada malah wajah kepala daerahnya. Ini mau mengunjungi pak gubernurnya atau daerahnya. Itu keliru," kata Jokowi seraya seluruh pengunjung yang sebagian besar pegawai Pajak tertawa terbahak-bahak dan bertepuk tangan.

Begitu pula dengan informasi yang berhubungan dengan wajib pajak, ia menyarankan agar di dalam spanduk atau pamflet informasi pajak tidak memasang foto kepala pajaknya.

"Pajak juga sama, jangan sampai di spanduk, fotonya kepala Pajak. Nanti malah enggak ada yang bayar pajak, ha-ha-ha...," kata Jokowi sambil tertawa.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak untuk memperbarui dan mengganti segala sesuatu yang masih bersifat monoton dan harus berani keluar dari kebiasaan yang ada, tetapi masih dalam batasan yang ada.

"Masa sih kita masih seperti ini, masih monoton dan tidak berani keluar dari frame, pakem. Kenapa kita enggak berani? Saya selalu mengajak siapa pun berani keluar pakem, tapi tetap dengan batasan-batasan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com