Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diimbau Tak Buang Sampah ke Kali

Kompas.com - 23/12/2012, 21:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengatasi datangnya genangan air yang hebat seperti yang terjadi pada Sabtu (22/12/2012) kemarin di Ibu Kota, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo mengatakan untuk antisipasi jangka pendek adalah dengan membudayakan buang sampah pada tempatnya kepada warga.

"Sosialisasi dan kerja bakti untuk tidak membuang sampah di kali merupakan hal yang paling penting saat ini," kata Ery, saat ditemui wartawan, di Taman Suropati 7, Jakarta, Minggu (23/12/2012).

Selain itu, menurutnya, antisipasi melalui menambah pompa yang dipasang di beberapa titik untuk mengantisipasi banjir dinilai tidak ekonomis karena berkaitan dengan intensitas dan waktu hujan.

"Kita juga enggak tahu hujan datang jam berapa, kalau tambah pompa tidak ekonomis karena tidak semua design bisa mengatasi semua kondisi. Selain boros, makan tempat juga," katanya.

Untuk program mengantisipasi banjir jangka panjang, Dinas PU DKI telah memiliki program normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter yang diyakini akan mengurangi 10 titik lokasi rawan banjir.

"Dari 78 lokasi rawan banjir di Jakarta, pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT) sudah mengurangi 16 titik rawan banjir. Normalisasi PAS akan mengurangi sekitar 10 titik," kata Ery.

Sementara itu, Ery mengatakan, penyebab banjir semalam itu bukan karena kesalahan pada drainase, karena semua pompa yang telah dipasang berjalan dengan baik. Ia mengatakan, penyebab utama banjir di hampir seluruh wilayah Ibu Kota, terutama jalan protokol karena intensitas curah hujan yang tinggi.

"Karena curah hujan yang sangat tinggi. Kemarin curah hujan sudah masuk tahap sangat lebat," kata Ery.

Terdapat sebanyak 41 pompa banjir di DKI Jakarta, antara lain Pompa Cideng (8 unit), Pompa Melati (9 unit), Pompa Kodamar (2 unit), Pompa Ancol (2 unit), Pompa Tomang Barat (4 unit), Pompa Setia Budi Timur (4 unit), Pompa Pluit (4 unit), Pintu Air Manggarai (2 unit), Pintu Air Karet (2 unit), Pintu Air Pulogadung (2 unit), dan Pintu Air Marina (2 unit).

Hujan yang melanda Jakarta kemarin, kata dia, memang diluar dugaan. Hujan rata-rata di Jakarta, katanya, sekitar 300 milimeter dalam setiap bulan. Sementara, hujan yang melanda Jakarta kemarin 150 mm/jam.

"Untuk di Waduk Melati saja, curah hujannya kemarin 141 mm/jam (sangat lebat). BMKG bilang satu bulan dinyatakan musim hujan kalau 300 mm/bulan. Ini saja sejam sudah 141 mm," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com