Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Anti-John Kei Tuntut Vonis Mati

Kompas.com - 27/12/2012, 11:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan orang yang bukan berasal dari pendukung John Refra Kei (John Kei), terdakwa kasus pembunuhan Bos Sanex Steel, Tan Hari Tantono alias Ayung, secara mengejutkan datang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Awalnya, sejumlah orang berbadan tegap berperawakan Indonesia timur tampak berdatangan dan berkumpul di samping Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Puluhan orang itu menolak dukungan terhadap John Kei. Mereka menuntut hukuman berat terhadap John Kei.

"Jangan membuat negeri ini menangis di tangan seorang John Kei," seru Raman, orator aksi, di depan massa yang berada di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2012).

"Jakarta ini bukan milik seorang Joh Kei," ujar Rahman.

"Orang Kei punya adat istiadat, bukan membunuh orang," lanjut pria tersebut berorasi.

"Kalau ingin memberikan negeri ini aman, harus memberikan putusan mati," lanjutnya.

Bahkan, Rahman dalam orasinya di depan massa juga meneriakkan meminta agar majelis hakim memberikan hukuman vonis mati terhadap John Kei. Berbagai seruan menolak dukungan terhadap John Kei juga terus dilontarkan. Aksi mereka sendiri tetap mendapat pengawalan dari banyak anggota kepolisian.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol mengatakan, sebanyak 1.500 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakpus turut mengawal sidang vonis John Kei. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kericuhan yang terjadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com