Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dirawat di RS Polri, Penyidikan Rasyid Tetap Berjalan

Kompas.com - 02/01/2013, 18:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad  Rasyid Amrullah Rajasa (22) diketahui tidak dirawat di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. Padahal, dalam kasus kecelakaan sebelumnya, seorang tersangka yang juga mengalami luka pasti menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di RS Polri untuk proses hukum lebih lanjut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengaku belum mengetahui pasti mengapa anak bungsu Menteri Koordinator Perekonomian RI Hatta Rajasa itu tidak dirawat di RS Polri. Menurutnya, meski tidak dirawat di RS Polri, penyidikan terhadap Rasyid tetap berjalan.

"Nanti kita lihat, kita cari tahu, yang jelas dalam pengawasan penyidik," terang Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/1/2013).

Boy membantah adanya spesialisasi penanganan kasus anak pejabat tersebut. Kini, Rasyid diketahui sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, dan menempati ruang President Suite.

"Kita tunggu progres penanganan selanjutnya seperti apa karena yang mengalami sakit dalam perawatan, pengemudi juga dalam perawatan di rumah sakit, tapi proses penyidikan berjalan," tambah Boy.

Untuk diketahui sebelumnya, ada beberapa kasus kecelakaan maut lainnya pernah terjadi, antara lain  sopir Xenia maut Afriyani, model seksi Novi Amelia, dan pengemudi Livina maut Andhika. Dalam ketiga kasus menghebohkan itu, setelah ditetapkan pihak kepolisian sebagai tersangka, ketiga orang tersebut sempat menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di RS Polri agar dapat diperiksa lebih lanjut secara hukum.

Dokter Muhammad Yayok MS Spdk, Kepala Sub Pelayanan Medis Rumah Sakit Polri Bhayangkara Raden Said Sukanto, pun ikut membenarkan bahwa RS Polri menjadi rumah sakit rujukan bagi tersangka yang mengalami gangguan medis. "Yang bersangkutan sakit nggak? Kalau sakit ya seharusnya dirawat," ujar Yayok.

Rasyid pun baru ditetapkan menjadi tersangka atas kasus kecelakaan maut di Tol Jagorawi yang merenggut dua nyawa itu, satu hari setelah kecelakaan terjadi. Terkait penetapan tersangka yang terkesan terlambat, Boy kembali membantah polisi melakukan spesialisasi terhadap putra besan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Mungkin ada masalah komunikasi saja. Tapi, semuanya secara transparan,” ujar Boy.

Kecelakaan maut itu sendiri terjadi di ruas tol Jagorawi Km 3+350 pada Selasa (1/1/2013) pukul 05.45 WIB. Rasyid yang mengemudikan BMW B 272 HR menabrak mobil Daihatsu Luxio F 1622 CY dari belakang. Akibatnya, dua orang penumpang Daihatsu Luxio meninggal.

Dua korban tewas dalam kecelakaan itu adalah Harun (57), warga Cibodas Sari, Tangerang, dan M Raihan (1,5), warga Mekarjaya, Sukabumi. Tiga orang yang luka-luka dan dibawa ke RS Polri adalah Enung (30) dan Moh Rifan. Seorang lagi yang mengalami luka ringan dibawa ke RS UKI, yakni Supriyati (30).

Pemeriksaan sementara, kecelakaan terjadi karena Rasyid yang baru pulang dari merayakan tahun baru itu mengantuk. Mobilnya melaju kencang dan menabrak Daihatsu Luxio dari belakang sehingga penumpang mobil Daihatsu pun terpental ke luar jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com