Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visum Jadi Kunci Kasus Dugaan Perkosaan RI

Kompas.com - 09/01/2013, 20:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelidikan kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa RI (11) terus dilakukan. Sembari memeriksa beberapa saksi, baik dari keluarga maupun tetangga, polisi juga menunggu hasil visum dari tim dokter Rumah Sakit Umum Persahabatan (RSUP).

Hasil visum sendiri hingga Rabu siang diketahui belum dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Visum itu berguna bagi penyidik untuk menentukan apa penyebab luka berat pada area kemaluan RI. Apakah akibat kekerasan seksual atau bukan.

"Hasil visum menentukan apa kasus ini berlanjut atau tidak. Otopsi sebenarnya tak terlalu penting karena otopsi menjelaskan penyebab kematian, bukan penyebab luka," ujar Kepala Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni, Rabu (9/1/2013).

Mulyadi melanjutkan, belum diberikannya hasil visum dari RSUP bukan atas alasan lambannya prosedur. Namun, pihaknya yakin pihak rumah sakit berhati-hati dalam menghimpun data visum pada tubuh RI, melihat kasus ini menjadi perhatian luas publik.

Kepolisian berjanji untuk segera meminta hasil visum dari RSUP. Jika hasil visum telah diserahkan, kepolisian akan memanggil saksi ahli untuk membaca dan menjelaskan visum. "Kan, kami juga enggak bisa baca laporan dokter. Makanya butuh saksi ahli," katanya.

Polisi telah memeriksa 17 saksi yang terdiri dari orangtua, kakak, dan tetangga korban. Meski demikian, hingga Rabu siang, saksi yang masih diperiksa lima orang. Polisi hendak mengkroscek keterangan setiap saksi tersebut untuk selanjutnya dievaluasi dan nantinya digabungkan dengan surat hasil autopsi dan visum.

RI adalah putri bungsu dari enam bersaudara pasangan A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. RI diduga menjadi korban kekerasan seksual atas luka berat pada kemaluannya. Namun sayang, belum sempat memberikan keterangan, ia menghembuskan napas terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com