Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Enam Adegan Hasil Rekonstruksi Kecelakaan Ampera

Kompas.com - 10/01/2013, 14:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Lalulintas Polrestro Jakarta Selatan melakukan rekonstruksi peristiwa kecelakaan maut oleh pengemudi mobil Nissan Grand Livina bernomor polisi B 1796 KFL yang dikemudikan oleh Andhika Pradipta Bayo (27). Dari hasil rekonstruksi itu terdapat enam adegan rentetan peristiwa kecelakaan yang berujung tewasnya dua orang dan empat orang mengalami luka-luka.

Dalam reka adengan peristiwa kecelakaan, polisi mendatangkan langsung Andhika yang menjadi tersangka utama dalam peristiwa kecelakaan maut itu. Selain itu, kuasa hukum dan juga keluarga Andhika terlihat turut hadir mengikuti proses rekonstruksi. Berikut ini enam agenda dalam peristiwa kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu :

TKP Pertama : Cafe Piccadilly

Pada cafe tersebut peristiwa kecelakaan berawal. Saat itu, Andhika yang mengemudikan mobil Grand Livina bersama rekannya Hwancheol (28) melaju di jalan Kemang Raya arah jalan Ampera Raya. Sebuah Daihatsu Taruna bernomor polisi B 8162 RR yang hedak keluar dari Cafe disenggol pada bagian bemper bawah mobil bagian depan hingga penyok. Saat itu Andhika tampak memepetkan mobil terlampau jauh kedalam halaman parkir. Diduga panik, Andhika kemudian terus melajukan kendaraan. Pengemudi Taruna kemudian mengejar mobil Andhika.

"Mas Andhika itu dari awal sudah panik, kalau tidak panik dia pasti sudah menyelesaikannya dari awal (dengan pengemudi taruna)," kata Kasat Lantas Polrestro Jakarta Selatan, AKBP Hindarsono, Kamis (10/1/2013).

TKP Kedua : Lampu Dimatikan

Entah apa yang ada di dalam pikiran Andhika, pasca senggolan dengan mobil Taruna, dalam pelariannya sampai depan Pom Bensin Kemang Raya dengan nomor seri 31.12701, pengemudi Livina maut itu kemudian mematikan lampu mobil. Diduga hal ini dilakukan karena tersangka panik.

TKP Ketiga : Trobos Traffic Light

Tepat di pertigaan traffic light Ampera, di tengah kondisi jalan yang lengang, tersangka menerobos traffic light. Hal ini kembali menguatkan dugaan bahwa tersangka masih hendak melarikan diri. Andhika kemudian memacu kendaraannya mengarah ke Jalan Ampera Raya 77 (bukan nomor 7 seperti diberitakan sebelumnya), Kemang, Jakarta Selatan.

"Di lampu merah juga dia nerobos, terus kearah warung pecel," ujar Hindarsono.

TKP Keempat : Tabrak 3 Motor

Mendekati warung pecel, sebelum tabrakan maut dis ana, tersangka terlebih dahulu menabrak tiga unit sepeda motor yang tengah parkir di pinggir jalan, depan mulut gang Jalan Ampera III, dekat tambal ban. Dari pengakuan saksi tukang bengkel bernama Salim, benturan keras terjadi ketika tersangka menabrakkan mobilnya. Saksi juga mengatakan mendengar bunyi letusan keras yang menurutnya berasal dari ban mobil depan sebelah kiri. Dia juga mengatakan laju kendaraan sangat kencang saat menabrak motor.

"Tabrakannya keras banget, orang bunyinya keras sampe ban sebelah kiri meledak abis nabrak motor. Mobilnya terus nabrak orang di warung pecel," ujar Salim, Kamis (27/12/2012).

TKP Kelima : Tabrak Warung Pecel

Usai menabrak tiga sepeda motor, mobil tersangka kemudian menabrak warung pecel yang berisikan enam orang yang tengah makan di warung pecel. Kejadian yang begitu cepat membuat tak satu pun para korbanya menyadari mobil tersangka yang datang dan hendak menerjang tempat mereka makan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com