Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhat Tuding Anton dan Ramdan Provokator

Kompas.com - 11/01/2013, 05:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Terkait kicauannya di Twitter yang dinilai rasialis terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Farhat Abbas mendatangi Balai Wartawan Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi perihal "kicauannya" di Twitter itu Kamis (10/1/2012) sekitar pukul 18.00 WIB.

Farhat mengatakan, dia tidak pernah melakukan tindakan rasial. Ia menuding, Ramdan Alamsyah dan Anton Medan yang memulai aksi provokasi seolah-olah dirinya rasialis.

"Ulah Anton Medan dan Ramdan Alamsyah pertama mengibarkan bendera rasis, seolah saya yang rasis. Mereka yang bikin rasis. Harusnya jangan main-main lapor, tanya dulu dong, masa alasan gak diangkat kok langsung main laporan. Anton Medan dan Ramdan Alamsyah harusnya diperiksa polisi karena provokator," ujar Farhat.

Farhat juga mengatakan,  Anton Medan sebenarnya tidak mengerti permasalahan yang sesungguhnya. Menurutnya, jika mengerti, Anton pasti tidak akan melaporkan dirinya dan justru akan berterima kasih. "Anton Medan tidak tahu, dia tidak punya Twitter. Dia hanya mendengar dari orang. Kalau Anton Medan bertemu saya, dia pasti akan tertawa dan mengucapkan terima kasih kepada saya karena telah ikut mengajarkan Ahok agar menjadi pemimpin yang baik," kata Farhat.

Lebih lanjut, Farhat juga menyinggung Ramdan Alamsyah yang menurutnya reputasinya sudah terkenal sebagai pengacara yang gemar melapor ke polisi. "Pengacara tukang lapor, apa-apa lapor, bahkan dia pernah melaporkan kliennya, NM (artis yang baru saja di vonis 4 tahun penjara terkait kasus penganiayaan di sebuah klub malam di Kemang), hanya karena mencabut kuasa hukum. Harusnya kan gak gitu, kecuali kalo gak bayar," kata Farhat.

Dalam kesempatan tersebut, Farhat didampingi oleh tim sukses pencapresan dirinya yang tergabung dalam "Aku Indonesia". Dalam rombongan, Farhat membawa seorang rekannya yang merupakan seorang warga Jakarta etnis Tionghoa yang bernama Edi Wijaya. Edi menyatakan bahwa tidak ada unsur SARA yang termuat dalam pernyataan Farhat di Twitter.

"Saya kenal Pak Farhat, beliau tidak pernah pilih-pilih teman, beliau tidak rasis. Masyarakat etnis Tionghoa tidak perlu tersinggung karena tidak ada unsur rasis. Apa yang ada di Twitter hanya bahasa gaul, pemahamannya sesuai interpretasi, tidak perlu diperpanjang," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com