Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Anggarkan Penghijauan Jakarta hingga Rp 1 Triliun

Kompas.com - 14/01/2013, 20:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memenuhi target 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana untuk menambahkan anggaran bagi penambahan RTH di Jakarta. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Jokowi ingin menganggarkan hingga Rp 1 triliun untuk mencapai target RTH tersebut.

Jokowi menjelaskan, di tahun 2012 lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 300 juta untuk perbaikan taman. Sementara itu, untuk tahun ini Pemprov DKI akan menaikkan anggaran hingga Rp 20 miliar.

"Kalau kemarin dihitung-hitung, palingan Rp 300 juta. Tahun ini kita anggarkan sampai Rp 20 miliar, tahun depan Rp 1 triliun kalau perlu, pokoknya terus ditingkatkan. Mau hijau enggak Jakarta?" kata Jokowi, di Kebun Pembibitan Ciganjur, Jakarta, Senin (14/1/2013).

Upaya pemenuhan target hingga 30 persen itu, kata Jokowi, adalah RTH yang digunakan untuk ruang publik dan privat. Jokowi sendiri menyadari bahwa pembelian dan pembebasan lahan di Jakarta tidak mudah.

"Disiplin anggaran juga belum bisa karena memang enggak mudah. Sehingga tadi waktu bertemu dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, kami sampaikan juga yang lahannya besar 30-40 hektar langsung ambil dan beli," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga akan terus membenahi manajemen perawatan dan pemeliharaan kepada RTH yang sudah ada. Ia pun akan terus berkomunikasi dengan pihak Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI untuk terus merawat ruang hijau di Ibu Kota.

"Ya masih banyaklah yang perlu dibenahi, masih banyak yang perlu diperbaiki. Kita mengerti. Jadi, ini hanya masalah manajemen organisasi. Perlu didorong agar lebih produktif," ujar Jokowi.

Jokowi juga menginginkan lanskap taman yang ada di Jakarta memiliki karakter tersendiri. Untuk mewujudkan karakter lanskap tersebut, Jokowi terus meminta masukan dari pihak profesional dan ahli agar karakter lanskap Jakarta dapat dimunculkan.

Jokowi juga menjelaskan, jajaran di bawahnya di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI telah menyiapkan berbagai macam jenis tanaman untuk menghijaukan Jakarta.

"Tanaman itu ada yang tanaman produktif. Ada yang tanaman estetika, ada tanaman yang cepat tumbuh, agar kelihatan cepat hijaunya. Ada tanaman karakter tadi untuk memperkuat karakter kota. Tahun ini kita akan buat contoh-contoh mana yang karakter, estetika, produktif, baru tahun depan genjot lagi," kata Jokowi.

Jokowi meninjau Kebun Pembibitan di daerah Jagakarsa, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin sore. Kebun pembibitan tersebut merupakan kepemilikan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.

Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Catharina Soeryowati. Sekitar 45 menit lamanya Jokowi bersama Catharina mengelilingi kebun pembibitan Ciganjur.

Di dalam kebun pembibitan itu terdapat berbagai tanaman, seperti 15 jenis tanaman hias yaitu berbunga dan berdaun indah, misalnya Eucalyptus, Leda, Kaya, dan Kule. Luas Kebun Pembibitan Ciganjur itu sebesar 3,5 hektar.

Untuk diketahui, pada tahun anggaran 2013 ditargetkan untuk menambahkan jumlah RTH hingga 10 persen dari jumlah luasan yang pada tahun ini baru mencapai 9,6 persen. Banyaknya warga yang tidak konsisten serta semakin membeludaknya calo tanah menjadi hambatan utama Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum DKI untuk melakukan pembebasan tanah untuk memperbanyak RTH.

Adapun Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum untuk pembebasan lahan pada tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp 200 miliar. Sementara untuk tahun 2013 anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan lahan lebih kurang sebesar Rp 300 miliar. Silpa APBD 2012 yang diprediksikan mencapai Rp 9 hingga Rp 10 triliun juga akan digunakan Jokowi untuk perluasan RTH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com