Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonya Kok "Nyusahin"

Kompas.com - 15/01/2013, 03:49 WIB

Sambil menyusui bayinya, Kurniawati (24) berjalan menyusuri rel dari Stasiun Universitas Indonesia ke Stasiun Pondok Cina yang berjarak sekitar 500 meter. Warga Kampung Jambu Dipa RT 002 RW 006, Kelurahan Cilebut Timur, Kabupaten Bogor, itu hendak pulang ke rumahnya.

Ia habis memeriksakan kesehatan Rafi, putranya yang berusia 1 tahun 9 bulan, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Rafi didiagnosis menderita tumor di kelopak mata sebelah kiri. ”Kasihan bayi saya sudah kecapekan, tetapi mau bagaimana lagi, kereta tidak ada yang jalan,” kata Kurniawati saat istirahat di peron Stasiun Pondok Cina.

Ditemani suaminya, Kurniawati naik KA Commuter Line dari Stasiun Pasar Minggu dan hendak turun di Stasiun Cilebut. Namun, baru sampai Stasiun UI, ia harus turun karena kereta tidak bisa meneruskan perjalanan. ”Saya dari UI jalan kaki ke Pondok Cina. Rencananya, kami mau jalan kaki ke Stasiun Depok Baru untuk meneruskan naik kereta ke Cilebut,” katanya.

Kurniawati adalah satu dari ribuan penumpang kereta api yang jadi korban sekitar 300 pedagang stasiun, mahasiswa dari BEM UI, dan aktivis LBH Jakarta yang memblokade rel kereta api di Stasiun Pondok Cina untuk menentang pembongkaran kios di stasiun. Blokade dilakukan dari pukul 12.40 dengan menaruh puing kayu, balok beton, dan sejumlah benda lain di tengah rel.

Blokade akhirnya berakhir pada pukul 17.30 setelah dilabrak penumpang. Ratusan penumpang yang turun di Stasiun UI marah dan mendatangi lokasi pemblokadean. Kereta bisa melintas lagi pukul 17.40.

Pedagang, mahasiswa, dan LBH Jakarta mengaku memblokade karena tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Ketua BEM FISIP UI Muhammad Hanif mengatakan, upaya untuk berdialog dengan PT KAI yang hendak menggusur kios tidak ada hasilnya.

Sri Wahyuni, koordinator pedagang di Stasiun UI dan koordinator Persatuan Pegiat Usaha Stasiun Se-Jabodetabek, mengatakan, tuntutan pedagang hanya berdialog dengan PT KAI terkait penggusuran itu.

Sesalkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com