Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 5 Meter, 3.050 Warga Kramat Jati Mengungsi

Kompas.com - 15/01/2013, 22:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Naiknya permukaan air Sungai Ciliwung, Selasa (15/1/2013) sore, menyebabkan sejumlah permukiman yang berada di bantaran sungai mengalami banjir. Banjir antara lain melanda rumah-rumah penduduk di tiga kelurahan di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, yakni Balekambang, Cililitan, dan Cawang.

Camat Kramat Jati Ucok Bangsawan Harahap mengatakan, musibah banjir yang terjadi hari ini menyebabkan sekitar 3.050 jiwa warga di kawasan tersebut terpaksa mengungsi di posko pengungsian. Hal tersebut terjadi lantaran ketinggian muka air di rumah telah mencapai satu hingga lima meter.

"Kelurahan Balekambang antara satu sampai dua meter, Kelurahan Cililitan antara satu sampai tiga meter, dan Kelurahan Cawang antara satu sampai lima meter," ujar Ucok kepada wartawan, Selasa malam.

Ucok mengatakan, ribuan warga yang mengungsi tersebut ditempatkan di delapan posko pengungsian. Sebanyak 800 warga mengungsi di RW 5 Balekambang dan mushala setempat, RW 6 dan RW 7 Cililitan, Universitas Binawan, belakang RS Budhi Asih, Gang Arus, dan Gang Setyawan.

Hingga Selasa malam, kondisi kesehatan para pengungsi umumnya masih baik. Pemerintah melalui camat dan lurah setempat telah menyiapkan tiga tenda dalam satu posko pengungsian, yaitu tenda pengungsi, dapur umum, serta posko bantuan kesehatan.

"Nasi bungkus dan 1.500 roti sudah kita bagikan bantuan dari PMI dan Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Yang lainnya, ada beras, mi instan, minyak goreng untuk dapur umum, dan tenaga medis untuk posko kesehatan," kata Ucok.

Ucok tak bisa memprediksi berapa lama kondisi tersebut menimpa ribuan warganya. Namun, jika melihat kejadian serupa di waktu-waktu sebelumnya, banjir di wilayahnya tidak bertahan lama asalkan debit air di Ciliwung kembali normal. Ucok menambahkan, pihaknya selalu siap jika warga memerlukan bantuan.

Dian Sari (33), seorang warga RT 06 RW 16, Balekambang, Kramat Jati, mengatakan, air mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 18.00 WIB. Secara perlahan-lahan, ketinggian air mulai naik hingga mencapai batas maksimal, yakni tiga meter. Meski demikian, masih banyak warga yang bertahan di lantai dua rumahnya.

"Tadi banyak petugas mondar-mandir sambil pakai perahu karet. Mungkin susah mau evakuasi warga yang di dalam. Soalnya kondisinya gelap, jalanannya sempit dan arus deras," ujarnya.

Dian berharap, kondisi banjir tersebut tidak berlangsung lama. Ia juga berharap pemerintah segera mengambil langkah terpadu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com