Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tsunami" di Basemen Plaza UOB

Kompas.com - 19/01/2013, 04:28 WIB

Rafa Muhammad (22) sedang berada di pos parkir Lantai Dasar 1 Plaza UOB, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/1), ketika ia mendengar teriakan untuk menyelamatkan diri. ”Ada air, ada air,” katanya menirukan teriakan yang didengarnya kala itu.

Tanpa pikir panjang, Rafa langsung berlari menuju pintu keluar di bagian barat gedung. Waktu itu, ketinggian air masih sekitar 50 sentimeter sehingga ia bisa lewat. ”Saat itu air belum tinggi, baru sebetis,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Rafa, pelayan sebuah restoran di Plaza UOB, menyatakan, arus air saat itu sangat deras. Bersamanya, ada lima orang lain yang turut menyelamatkan diri. Kala itu, ia mengatakan, dirinya tak mendengar alarm tanda bahaya. ”Yang saya dengar cuma teriakan untuk lari,” katanya.

Rafa mengaku menyelamatkan diri sekitar pukul 10.30. Sebelumnya, ia menyatakan, tak ada pemberitahuan dari pengurus restoran maupun pengurus gedung yang memerintahkan evakuasi.

Irman (40) saat kejadian sedang berada di Basemen 1 Plaza UOB. Sopir yang bekerja untuk Bank UOB itu sedang berada di mobil saat teriakan untuk lari terdengar. ”Ya, saya langsung tancap gas, bawa mobil keluar,” ungkapnya.

Mobil Kijang yang dikendarai Irman berhasil menerobos genangan air. ”Saat itu air baru merendam seperempat ban mobil,” ujarnya. Menurut Irman, saat itu cukup banyak mobil di basemen 1 yang buru-buru keluar. ”Airnya deras sekali. Benar-benar seperti tsunami kecil,” tambahnya.

Lain lagi cerita yang dialami Ook (30), pegawai sebuah bank swasta yang berkantor di Plaza UOB. Saat itu, ia sedang berada di lantai 26. ”Kondisi saat itu, beberapa alat listrik, seperti lampu dan AC, mati, tapi komputer dan sambungan internet masih hidup,” kata dia.

Sekitar pukul 10.00, manajemen bank tempatnya bekerja meminta pekerja segera pulang. ”Dibilang waktu itu dikhawatirkan ada air yang masuk,” katanya.

Ia menambahkan, saat itu kepanikan sangat terasa. Para karyawati yang hendak menyelamatkan diri terlihat panik dan menangis. ”Saat itu, saya lihat lampu tanda bahaya menyala, tapi alarmnya tidak berbunyi,” ujarnya.

Tiga tahun berkantor di Plaza UOB, Ook mengaku belum pernah mendapatkan pelatihan evakuasi bencana, sementara Irman mengaku pernah mendapatkan pelatihan evakuasi banjir dan kebakaran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com