Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi dan Warga Sakit Dievakuasi dengan Tank Amfibi

Kompas.com - 20/01/2013, 17:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tank amfibi milik TNI Angkatan Laut melakukan penyelamatan terhadap dua orang yang menderita sakit di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Satu orang di antaranya masih berusian enam bulan dan perlu mendapatkan perawatan dokter.

Bayi bernama Mutiara Ramadani tersebut adalah anak dari pasangan Sujarno (35) dan Sariyanti (35). Keduanya tinggal di Rumah Susun Pluit dan hendak membawa anaknya untuk berobat di dokter. Namun, banjir menyebabkan kedua pasangan itu kesulitan membawa sang anak menuju dokter terdekat. Seketika itu pun mereka dievakuasi menumpang tank amfibi milik TNI AL.

"(Anak) sakit panas, batuk, sama pilek, dari kemarin sakitnya," kata Sujarno kepada Kompas.com, Minggu (20/1/2013).

Sementara itu, Syamsuri, warga Jalan Tanjung Wangi RT 06 RW 08, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, juga dievakuasi dari kediamannya. Syamsuri dievakuasi ketika tank milik Marinir TNI AL memasuki wilayah Pluit Dalam untuk menyerahkan bantuan. Bantuan itu dari Yayasan Budha Tzu Chi untuk warga di sana, di antaranya puluhan dus air mineral, biskuit, nasi bungkus, pakaian layak pakai, balsem, dan minyak gosok. Warga sekitar kemudian menyampaikan bahwa ada seorang warga yang perlu segera dievakuasi karena sakit.

Syamsuri digotong menggunakan tikar oleh beberapa warga termasuk sang anak menaiki tank amfibi milik Marinir TNI AL tersebut. "Sudah tiga hari bapak sakit. Waktu banjir ini, mau jalan nyari obat-obatan susah. Bapak sakit diabetes sama stroke," kata Dodo, anak Syamsuri.

Keduanya pun ditolong dan dibawa ke wilayah aman banjir di Kedong Panjang, dekat halte busway Pakin, Jakarta Utara, di mana ambulans sudah tersedia. Mereka yang dievakuasi langsung dibawa menggunakan ambulans menuju rumah sakit di wilayah Kemayoran.

Pantauan Kompas.com, sejumlah warga terjebak dalam banjir yang menerjang dengan ketinggian hingga 1 meter. Akses menjadi lumpuh total karena kendaraan tidak bisa melintas. Warga yang ingin memenuhi kebutuhan pokok mereka harus berjalan di tengah banjir yang membuat waktu perjalanan semakin lama. Warga yang jumlahnya tidak terhitung itu dan bertahan di rumah meminta agar bisa memperoleh bantuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com