Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Anggaran Capai Rp 1,5 Trilun, Tapi Kok Masih Banjir?

Kompas.com - 21/01/2013, 19:26 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran penanganan banjir di Jakarta yang mencapai Rp 1,56 triliun sejak 2008-2012 dipertanyakan. Pasalnya, banjir selalu terjadi setiap tahun. Anggaran ini terdiri dari, 2008 sebesar Rp 201,6 miliar, tahun 2009 sebesar Rp 263,3 miliar, tahun 2010 sebesar Rp 432, 28 milyar, tahun 2011 sebesar Rp 337,1 miliar, dan tahun 2012 sebesar Rp 329 miliar.

"Logikanya, semakin besar anggaran, maka semakin kecil potensi banjir di Jakarta. Tetapi logika ini dipatahkan oleh banjir itu sendiri. Semakin besar anggaran, semakin besar banjir itu," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, di Jakarta, Senin (21/1/2013).

Uchok mengatakan, anggaran ini diperuntukkan untuk pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir seperti pengerukan saluran.

"Dengan besarnya alokasi anggaran untuk mengatasi banjir ini, sebetulnya Jakarta tidak perlu kena banjir, tidak perlu ada tanggul jebol, dan saluran mampet. Biarpun ada pengembangan sistem drainase, tetap saja drainase ibukota tidak berfungsi ketika turun hujan. Alokasi anggaran ikut menguap juga ya?," sindir Uchok.

Uchok menambahkan, pihaknya berharap agar aparat penegak hukum menyelidiki ada tidaknya tindak pidana korupsi terkait penggunaan anggaran itu. Selain itu, pihaknya menilai sebaiknya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mengevaluasi realisasi anggaran terlebih dulu sebelum menambah anggaran untuk proyek penanggulangan banjir di Jakarta.

Sebelumnya, Presiden menyutujui proyek pembuatan sodetan dari Sungai Ciliwung ke kanal banjir timur (KBT) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar. Selain itu, anggaran untuk normalisasi sungai sebesar Rp 1,2 triliun yang berasal dari APBN dan APBD DKI Jakarta.

"Lebih baik pemerintah SBY melakukan evaluasi realisasi anggaran tahun-tahun sebelumnya agar adanya perencanaan yang tersambung, tidak tumpang tindih anggaran. Alokasi anggaran tahun sebelumnya sangat besar tapi tidak bermanfaat," pungkas Uchok.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
BANJIR RENDAM JAKARTA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com