Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Surut, Penyakit Bermunculan

Kompas.com - 21/01/2013, 23:49 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir Jakarta telah surut, namun penyakit-penyakit pascabanjir perlu diwaspadai. Diare dan leptospirosis merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh korban banjir pascasurutnya genangan air dari rumah-rumah mereka.

"Paling rentan memang penyakit diare dan leptospirosis. Udara yang lembab di rumah-rumah warga membuat penyakit lebih mudah menular," kata Kepala Puskesmas Grogol Petamburan, Lola Lovita kepada wartawan pada Senin (21/1/2013).

Lola melanjutkan, penyakit diare bisa muncul akibat tangan yang kotor dan terkena genangan air banjir kemudian digunakan sebagai alat untuk menyuap makanan. Kontak tangan dengan mulut yang menyebabkan terjadinya perpindahan kuman ke dalam tubuh. Hal ini menyebabkan infeksi pada pencernaan dan menyebabkan diare.

Mengenai penyakit leptospirosis, kata Lola, merupakan penyakit yang ditularkan oleh binatang-binatang tertentu. Infeksi bakteri dari binatang seperti urine tikus, mencit, atau tikus tanah dapat menyebabkan gejala penyakit yang mengkhawatirkan.

"Gejalanya bisa berupa panas tubuh yang tinggi, meriang, batuk kering, dan sakit kepala hebat," kata Lola.

Untuk itu, ia menganjurkan supaya korban banjir sering mencuci tangan dan tidak asal memakan makanan yang dijual di jalan. Warga juga diminta untuk menggunakan alas kaki agar tidak terkena urine binatang-binatang yang dapat menularkan penyakit.

Lanjut Lola, penyakit yang paling banyak dikeluhkan warga Wijaya Kusuma selama benjir adalah penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan penyakit kulit. Mereka terkena penyakit kutu air sehingga menyebabkan gatal pada sela-sela jari di kaki.

Selain ISPA dan kutu air, kata Lola, warga juga banyak yang mengeluhkan penyakit demam dan pilek. Mereka didata dan diperiksa agar bisa mendapatkan obat yang telah disediakan oleh posko kesehatan kecamatan.

Diberitakan sebelumnya, warga Wijaya Kusuma terendam banjir setinggi 50 cm sampai ketinggian 2 meter. Mereka terpaksa mengungsi di tenda pengungsian yang berdiri di badan jalan Pengeran Tubagus Angke, Wijaya kusuma, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com