Tuding Pungli, "Ortu" Siswa Tuntut Kepsek Mundur

KEFAMENANU, KOMPAS.com -- Puluhan orang tua siswa SMA Negeri Oenopu, Kecamatan Biboki Tan pah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, medatangi sekolah dan mendesak kepala sekolah, Maximus Seo S Fil, mundur dari jabatannya lantaran diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap siswa. Selain itu, mereka juga menuding kepala sekolah diskriminatif dalam memperlakukan siswa.

Aksi ketidakpuasan orangtua siswa ini berlangsung saat jam sekolah. Akibatnya, peristiwa ini menjadi tontonan siswa SMA Negeri Oenopu.

Perwakilan orang tua siswa, Frans Balan kepada Kompas.com, Sabtu (2/2/2013) mengatakan, kepala sekolah sudah banyak melakukan hal di luar prosedur dan aturan yang berlaku, sehingga mereka mendesak yang bersangkutan segera mundur dari jabatannya.

“Tuntutan kami orang tua adalah kepala sekolah segera diberhentikan hari ini. Alasannya kepala sekolah pungli, peras anak-anak, dan mengganti komite sekolah di luar sepengetahuan orangtua murid," kata Frans Balan.

Sejumlah orangtua murid lainnya mengakui sejak kepemimpinannya, nilai ujian di sekolah itu mulai merosot lantaran sejumlah kebijakan kepala sekolah yang dinilai sangat diskriminatif terhadap siswa pendatang dengan siswa lokal.

Ditemui terpisah, Maximus membantah tudingan orangtua siswa tentang dugaan pemerasan terhadap para siswa. “Silakan tanya saja bendahara, maupun guru, kami tidak lakukan pungli apapun," bantah Maximus.

Aksi protes orangtua siswa, kegiatan belajar dan mengajar sempat terhenti sejenak.