Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Dua Ruas Tol Dalam Kota Harus Tetap Berjalan!

Kompas.com - 04/02/2013, 14:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dua dari enam ruas tol dalam kota harus tetap berjalan. Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Ahok seusai melaksanakan rapat pimpinan (rapim) bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

"Jadi, intinya kita bukan anti-jalan tol seperti yang pernah kita bilang saat kampanye. Minimal, dua ruas jalan tol itu harus tetap direalisasikan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (4/2/2013).

Basuki menjelaskan, dua ruas tol yang harus tetap berjalan adalah ruas tol Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang. Dua tol itu harus tetap dibangun, kata Basuki, mengingat akan terciptanya Pelabuhan Baru, yaitu Pelabuhan New Tanjung Priok. Namun, dua tol itu harus dikaji dan didesain ulang.

"Tol Semanan-Sunter harus bisa masuk ke Tanjung Priok. Begitu pula dengan Tol Sunter-Pulo Gebang," kata Basuki.

Tol tersebut, tutur Basuki, sangat efektif untuk dapat memindahkan barang ke Sumatera, Banten, Jawa Barat, atau Jawa Tengah. Melalui tol itu, truk-truk besar kontainer dapat keluar masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok tanpa harus masuk ke tengah kota.

"Selain itu, orang yang pindah dari Sumatera ke Jawa Tengah atau ke Jawa Barat dengan dua ruas jalan tol kan tidak masuk ke dalam kota Jakarta juga," ujarnya.

Adapun yang harus menjadi prioritas utama bagi PT Jakarta Tollroad Development (PT JTD), sebagai investor penggerak enam ruas tol dalam kota adalah harus dapat dilalui oleh transportasi massal. Selain itu, kata Basuki, ia juga melarang setiap 1 kilometer tidak ada pintu keluar mobil pribadi agar tidak terjadi titik kemacetan baru.

"Mungkin tol dirancang enam atau tujuh kilometer, baru ada pintu keluarnya sehingga itu dapat berguna untuk orang-orang yang menempuh jarak panjang," kata dia.

Saat ini, pembangunan enam ruas tol dalam kota masih menjadi pro dan kontra. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, saat masih berkampanye, menentang keras proyek tersebut karena dinilai hanya menjadi red carpet bagi kendaraan pribadi. Namun, setelah ia mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jokowi lantas menyetujui proyek yang nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 42 triliun.

Sikap Jokowi yang tiba-tiba menyetujui proyek itu kemudian menimbulkan pro dan kontra. Tidak tahan dengan berbagai kritik yang datang kepadanya, Jokowi mengadakan public hearing guna mendengarkan pendapat dan masukan dari pemerintah pusat, investor, pakar, akademisi, dan warga.

"Sekarang yang masih diperdebatkan apakah jalan tol ini efektif dibangun kalau tidak langsung enam sekaligus? Tapi, kalau dari enam ruas ini, yang dua ruas itu kelihatannya ya harus dibangun. Kalau tidak, Jakarta akan tambah macet," kata Basuki.

Megaproyek yang telah digagas sejak masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso ini dibagi dalam empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Pada tahap pertama akan dibangun ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Pada tahap kedua, dilakukan pembangunan ruas Tol Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga meliputi pembangunan ruas tol Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Pada tahap terakhir, akan dibangun ruas tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Total panjang ruas enam tol dalam kota adalah sepanjang 69,77 kilometer. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tetapi tarifnya akan terpisah dari tol lingkar luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com