Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jokowi Pertimbangkan Dua Ruas Jalan Tol Dalam Kota Tetap Jalan

Kompas.com - 04/02/2013, 18:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum memutuskan nasib pembangunan enam tol. Meski demikian, ia mengakui bila saat ini perhatiannya mulai mengerucut pada dua tol di jalur Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang.

Jokowi menjelaskan, pengerucutan ke dua tol itu karena diperkirakan bisa memperlancar distribusi logistik, baik dari Jakarta ke daerah lain maupun sebaliknya. Meski di satu sisi, dirinya belum bisa mengambil keputusan pasti pada kelanjutan rencana pembangunan tol tersebut.

"Tadi dibicarakan dua ruas itu bisa membantu distribusi logistik. Mengerucutnya ke sana, tapi sekali lagi, masih kami hitung apa itu bermanfaat. Jangan sampai kita putuskan lalu keliru," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (4/2/2013).

Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dua dari enam tol dalam kota harus tetap berjalan. Dua tol yang dimaksud adalah tol Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang dengan alasan akan terciptanya Pelabuhan Baru, yaitu Pelabuhan New Tanjung Priok.

Namun, kedua tol itu harus dikaji dan didesain ulang. Tol tersebut, kata Basuki, sangat efektif untuk dapat memindahkan barang ke Sumatera, Banten, Jawa Barat, atau Jawa Tengah. Melalui tol itu, truk-truk besar kontainer dapat keluar masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok tanpa harus masuk ke tengah kota.

"Selain itu, orang yang pindah dari Sumatera ke Jawa Tengah atau ke Jawa Barat dengan dua jalan tol, kan, tidak masuk ke dalam kota Jakarta juga," ujarnya.

Adapun yang harus menjadi prioritas utama bagi PT Jakarta Tollroad Development (PT JTD) sebagai investor penggerak enam tol dalam kota adalah harus dapat dilalui oleh transportasi massal dan tidak membuat pintu keluar yang banyak sehingga tidak melahirkan titik kemacetan baru.

"Mungkin tol dirancang enam atau tujuh kilometer, baru ada pintu keluarnya sehingga itu dapat berguna untuk orang-orang yang menempuh jarak panjang," kata dia.

Megaproyek yang telah digagas sejak masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso ini dibagi dalam empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Pada tahap pertama akan dibangun ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Pada tahap kedua dilakukan pembangunan Tol Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga meliputi pembangunan tol Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun.

Pada tahap terakhir akan dibangun Tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota adalah sepanjang 69,77 kilometer. Jika sudah selesai, keenam tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tetapi tarifnya akan terpisah dari tol lingkar luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com