Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kematian Dera Bukan karena Gagalnya KJS

Kompas.com - 18/02/2013, 22:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, kasus yang dialami Dera Nur Anggraini terjadi bukan karena gagalnya program Kartu Jakarta Sehat. Menurutnya, ketidaksiapan rumah sakit mengantisipasi lonjakan jumlah pasien menjadi pemicu utama meninggalnya bayi malang tersebut.

"Artinya sistem KJS berjalan, tapi kondisi RS-nya yang belum memungkinkan. Sistem jalan, tapi pendukungnya harus ditambah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/2/2013).

Pria yang akrab disapa Jokowi itu menjamin, dengan anggaran Rp 1,2 triliun dari APBD DKI 2013, KJS akan berjalan baik dan tak ada lagi rumah sakit yang kesulitan mengurus reimburse. Ia juga meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk menambah jumlah kamar di kelas III rumah sakit pemerintah.

Dera adalah saudara kembar Dara Nur Anggraini, anak dari pasangan Eliyas Setia Nugroho dan Elisa Darawati, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Putri kembar mereka lahir di RS Zahira, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pada Sabtu (16/2/2013) malam, Dera meninggal dunia karena ada gangguan organ tubuh bagian dalam. Sebelum meninggal, Dera sempat dirujuk ke 8 rumah sakit, tetapi gagal karena fasilitas tak tersedia dan penuh.

Menurut Jokowi, upaya yang harus segera ditempuh adalah penambahan jumlah kamar, khususnya kelas III, termasuk fasilitas ICU untuk pasien dewasa dan bayi (NICU).

Untuk kasus Dera, mantan Wali Kota Surakarta ini mengaku tak memiliki landasan untuk memberi sanksi pihak rumah sakit. Sebab, berdasarkan pantauannya di lapangan, kondisi rumah sakit memang penuh dan terganjal kelengkapan fasilitas medis sehingga tak bisa menerima Dera.

"Kalau beneran penuh mau diapain? Ya kan? Wong kemarin habis Rp 50 juta lebih pun kita cover, bisa dilihat. Toh, duitnya ada. Tinggal saya telepon bagian keuangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com