Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merelakan Dera, Berjuang untuk Dara

Kompas.com - 20/02/2013, 03:35 WIB

Lisa Darawati (20) masih merasa lemah, tetapi tebersit bahagia di hatinya karena pada Selasa (19/2) ia akhirnya bisa berdekatan kembali dengan bayinya, Dara Nur Anggraini, di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat.

Ambulans gawat darurat dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjemput Lisa di rumahnya, RT 014 RW 006 Jati Baru, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin siang. Di Tarakan, Lisa akan mendapat perawatan medis sesuai kondisinya.

Lisa memang belum stabil setelah melahirkan melalui operasi caesar pada Minggu (10/2). Bebannya kian berat ketika kondisi anak kembarnya tidak bagus, bahkan Dera, kakak Dara, akhirnya meninggal akibat kelainan pada kerongkongannya yang belum terbentuk sempurna. Dera meninggal sepekan setelah kelahirannya.

”Dia kangen Dara yang belum bisa ditemuinya sejak Minggu (17/2). Hari itu, Dara dirujuk dari RS Zahira, tempatnya lahir, ke Tarakan,” kata Hermanto (48), kakek si kembar Dera-Dara.

Eliyas Setio Nugoro (20), suami Lisa, merasa sedih luar biasa dan tertekan sejak tahu anaknya lahir dengan kelainan bawaan. Jalan berliku harus dihadapinya dalam mencari perawatan terbaik buat Dera. Ia bahkan sempat dua kali pingsan.

Menurut Hermanto, tidak ada maksud buruk dari keluarga mereka dengan membuka masalah yang menimpa Dera-Dara kepada publik.

”Waktu itu, kami hanya ingin Dera mendapat perawatan memadai dan bisa selamat. Eliyas terus-menerus mencari rumah sakit yang bisa merawat Dera, tetapi semua bilang penuh,” katanya.

Eliyas, pedagang kaki lima di Pasar Minggu itu, sudah lebih dari sepekan terakhir tak bisa lagi bekerja karena harus mengurusi keluarganya.

Seharian kemarin, Eliyas memilih berjaga di Tarakan sekalian menunggu kedatangan istrinya. Selama di Tarakan, ada nenek Dera-Dara, Ketumbar (41), yang bergantian dengan Eliyas menemani Dara. Saat berbincang dengan Ketumbar, baru diketahui kalau Ketumbar ternyata juga punya kembaran bernama Jinten.

Ketumbar merasa begitu senang ketika cucunya lahir kembar. Ikatan sesama kembar pasti lebih erat, itu keyakinannya. Tentu ada rasa kehilangan yang begitu dalam ketika Dera ternyata berusia pendek dan harus berakhir terkubur di dekat mushala, tak jauh dari kediaman orangtuanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com