Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Moda Transportasi Hilangkan Bus "Ngetem"

Kompas.com - 22/02/2013, 15:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terintegrasinya tiket antarmoda akan berdampak pada tidak akan ada lagi bus-bus yang berhenti di jalanan untuk mencari penumpang. Dengan begitu, tercipta ketertiban angkutan umum di jalan raya dan secara tidak langsung juga mengurangi kemacetan.

Menurut Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroso Ali Murso integrasi tiket antarmoda merupakan langkah maju untuk perbaikan umum pada transportasi massal di Jakarta dan sekitarnya, yang cenderung jalan di tempat.

"Ambil contoh di Dukuh Atas, kalau connect antarmoda bagus, penumpang kereta keluarnya di halte bus sehingga tidak akan ada Metromini dan Kopaja yang ngantri ngetem depan stasiun (Sudirman)," ujar Suroso saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/2/2013).

Untuk itu, Suroso mendesak agar pihak BLU Transjakarta selaku pengelola bus transjakarta dan PT KCJ sebagai operator KRL Jabodetabek untuk segera melakukan kerjasama demi meningkatkan jumlah masyarakat pengguna transportasi umum di kedua moda transportasi tersebut.

"Mereka (KRL dan transjakarta) harus dipadukan supaya terintegrasi, jangan jalan sendiri-sendiri, sangat tidak bagus. Transportasi kita perkembangannya tidak signifikan," kata Suroso.

Sebelumnya, Suroso mengatakan, selama kurun waktu 1978 dan 1980, KRL Jabodetabek belum mengalami perkembangan pesat dalam hal pelayanan. Sementara transjakarta, mengalami penurunan kualitas pelayanan yang menyebabkan jumlah penumpang transjakarta selama 2012 mengalami penurunan 3% dari 114.783.842 orang pada 2011 menjadi 111.251.868 orang pada 2012.

Dalam hal penerapan tiket elektronik, baik KRL Jabodetabek maupun transjakarta juga seolah berjalan sendiri-sendiri. BLU transjakarta mengadakan kerjasama dengan 5 Bank, yakni BNI 46, BRI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI, sementara PT KCJ menggandeng PT Telkom untuk penyedia layanan tiket elektronik KRL Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com