Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brruumm... Jokowi Cari Bajaj Bersuara Halus

Kompas.com - 01/03/2013, 17:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bajaj akan diperbarui. Alasannya ialah untuk menjamin kenyamanan serta keamanan masyarakat penggunanya karena seluruh bajaj yang beredar saat ini telah uzur dan tak terawat.

"Ya, ganti baru dong, bajaj sudah 20-30 tahun, masa dengar suaranya saja begitu, cari suara yang halus dong," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Lebih jauh, mantan Wali Kota Surakarta ini mengakui ketertarikannya pada moda transportasi sejenis hasil produksi dalam negeri. Namun, ia harus memastikan dahulu spesifikasi kendaraan itu sesuai dengan yang diperlukan.

Ia akan memutuskan membeli produk lokal bila syarat-syarat seperti jaminan keamanan, uji emisi, ketersediaan suku cadang, dan purnajualnya menjanjikan, termasuk juga kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas atau sumber energi baterai.

"Caranya ya dicoba. Kalau enggak coba, kan ndak ngerti. Yang nyoba sopir bajaj, jangan saya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Angkutan Lingkungan Pengemudi Tawon, Ade Muharram, menawarkan kendaraan mikrobus bernama Tawon untuk menggantikan bajaj. Tawon adalah kendaraan roda empat berukuran mini.

Kendaraan ini mampu menampung empat penumpang di dalamnya. Tawon dirakit oleh PT Gasindo. Mesin diimpor dari China dan sisanya dibuat serta dirakit di Rangkas Bitung, Banten.

Tawon dilengkapi dengan mesin berkekuatan 650 CC dan empat perseneling. Dengan bahan bakar premium, Tawon mampu menghabiskan satu liter premium untuk jarak tempuh 20 kilometer.

Kendaraan yang tersedia dengan berbagai warna ini mulai diproduksi sejak 2008. Harga yang ditawarkan untuk satu unitnya mencapai Rp 50 juta.

Namun begitu, Tawon harus melewati proses lelang sebelum benar-benar disetujui menggantikan bajaj. Jokowi meminta proses lelang tersebut digelar dengan transparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com