Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantar Gebang Tingkatkan Produksi Energi "Landfill Gas"

Kompas.com - 05/03/2013, 14:36 WIB
Fifi Dwi Pratiwi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan bahan bakar fosil kian terbatas. Persediaannya menipis dan konsekuensi lingkungan yang ditimbulkan juga besar. Salah satu alternatif energi yang dapat dimanfaatkan adalah landfill gas, gas hasil samping dari dekomposisi bahan organik.

Yoyon Ahmudiarto, Kepala Balai Besar Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Seminar dan Workshop Capacity Building on Landfill Gas Utilization in ASEAN, Selasa (5/3/2013) mengatakan, landfill gas memiliki kandungan metana (CH4).

Yoyon menambahkan, pemanfaatan landfill gas sebagai sumber energi alternatif telah banyak dilakukan di negara maju. Indonesia mulai mengadopsi teknologi ini tahun 2009, diimplementasikan di Bantar Gebang, Bekasi.

Vice Managing Director TPST Bantargebang, L. F. Lumbantorua, mengatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kapasitas produksi energi ini. Sejak tahun 2010, Bantargebang telah berhasil mengembangkan energi sebesar 10 MW per jam.

Energi tersebut dihasilkan dari 10 juta stok sampah di TPST Bantar Gebang. Landfill gas yang digunakan berasal dari 270 sumur gas yang berada di tiga zona pengelolaan sampah dengan luas rata-rata sebesar 20-25 hektar per zona pengelolaan.

"Kedepannya kami akan terus berupaya untuk bisa meningkatkan sampai dengan 25 MW per jam," ungkap Lumbantorua.

Yoyon mengungkapkan, landfill gas telah banyak diadopsi di berbagai negara. Di ASEAN, Thailand, Filipina, dan Vietnam adalah beberapa negara yang telah berhasil memanfaatkan landfill gas menjadi sumber energi dalam jumlah besar.

"Saat ini, beberapa tempat pembuangan sampah di Thailand yang memanfaatkan landfill gas, telah mampu menghasilkan energi dengan kapasitas maksimum mencapai 20 MegaWatt. Di Indonesia, baru Bantar Gebang yang mengadopsi teknologi ini," tambahnya.

Yoyon mengungkapkan, dalam waktu singkat, teknologi ini akan dimanfaatkan di Tempat Penampungan Akhir sampah di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com