Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Normalisasi Sungai Tersandung Tanah Siluman

Kompas.com - 05/03/2013, 15:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku Pemprov DKI menemukan banyak permasalahan ketika akan melakukan pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter. Sebagian titik-titik yang berada di bantaran ketiga kali tersebut, menurut Basuki, merupakan tanah siluman.

"Kami menghadapi banyak masalah pembebasan lahan. Nah, kalau lahan itu milik pengembang, kita tinggal tentukan saja, waktu izin diberikan kepada mereka, itu ada trasenya, di sungai mana kan jelas. Nah sekarang, kita patok saja, ada juga beberapa pengembang, waktu Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI turun, dia kirim pengamanannya malah menolak," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Tanah siluman itu, kata dia, seharusnya tanah milik Pemprov DKI Jakarta, tetapi telah dikuasai oleh pengembang atau tanahnya berstatus sengketa. Oleh karena itu, Basuki akan menurunkan Dinas Tata Ruang DKI untuk menentukan sertifikat tanah tiap-tiap wilayah.

Basuki juga mengaku Pemprov DKI masih belum jelas mengetahui, apakah lahan tersebut merupakan kepemilikan Pemprov atau pengembang.

"Makanya perlu bawa peta, nanti dilihat petanya sesuai izin. Ada juga tanah-tanah yang dikuasai oleh sengketa. Nah, kalau itu kita akan titipkan uang dikonsinasi, jadi di pengadilan itu langsung dikerjakan. Istilahnya, kalau tanah tidak jelas, mau kita kerjakan harus ganti rugi. Jadi, nanti siapa yang menang, siapa yang merasa tanah dia, tinggal dia ambil," ujar Basuki.

Normalisasi, kata Basuki, sudah merupakan kewajiban. Pemprov DKI pun wajib melaksanakan hal tersebut mulai awal tahun ini. Apalagi, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 telah cair.

Normalisasi itu meliputi perbaikan penguatan tebing melalui pembangunan Sheet Pile; Inventarisasi dan pembebasan lahan utamanya untuk Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter; pembersihan sampah; serta pengerukan sungai dan saluran di 5 wilayah Kota DKI.

"Inginnya kita percepat agar prosesnya tidak terlalu panjang, tapi perlu konsisten," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com