Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ogah" Marak, Satpol PP Diminta Turun

Kompas.com - 05/03/2013, 16:08 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya kehadiran pengatur lalu lintas dadakan sekaligus ilegal dari kalangan masyarakat umum di wilayah Jakarta Utara mendapat perhatian serius Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. Keberadaan orang-orang yang kerap disebut "pak ogah" itu diharapkan dapat ditertibkan petugas Satpol PP setempat.

"Saya lihat semakin banyak pak ogah di persimpangan-persimpangan jalan, ini sudah meresahkan masyarakat karena justru menyebabkan kemacetan," kata Bambang Sugiyono saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Menurut Bambang, sudah menjadi tanggung jawab Satpol PP untuk membantu menjaga ketenteraman dan ketertiban hidup masyarakat. Karena itu, ia telah memerintahkan Satpol PP Jakarta Utara untuk mengadakan penertiban pak ogah sekaligus membantu peran polisi mengatur lalu lintas.

"Daripada (Satpol PP) tinggal di kantor, lebih baik di luar, ke jalan-jalan untuk mambantu jaga ketertiban," kata Wali Kota Jakut.

Ia menjelaskan, selain menjaga ketertiban, Satpol PP juga memiliki tugas untuk menjaga kenyamanan hidup masyarakat. Kehadiran pak ogah di Jakarta Utara yang didominasi kaum tunawisma justru menyebabkan ketidaknyamanan dan perlu segera ditertibkan.

"Tidak saja untuk menghindari kemacetan, ini juga bisa untuk mengantisipasi tindak kriminal di jalan raya, seperti penjambretan dan penodongan," imbuh Bambang.

Seturut pantauan Kompas.com, keberadaan pak ogah terlihat di wilayah Penjaringan, Sunter, dan pada jalur-jalur yang dilintasi truk kontainer dan kendaraan berat lain dari Pluit hingga ke Marunda. Di salah satu perempatan di Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, misalnya, terlihat dua pemuda berpakaian "anak punk" mengatur lalu lintas.

Dengan seenaknya mereka memaksakan sebuah truk dari arah exit tol untuk melintas meskipun lampu hijau sedang menyala dari arah berlawanan. Di bawah berondongan klakson kendaraan yang merasa terganggu, kedua pemuda itu terlihat tak acuh menahan arus lalu lintas dari arah Pluit-Muara Baru yang hendak mengarah ke Kota Tua.

Hal serupa terlihat di Jalan Sunter Agung Selatan. Beberapa pemuda terlihat memaksakan keluarnya kendaraan-kendaraan dari arah sebuah jalan kecil meskipun arus kendaraan dari jalur utama, dari arah Kemayoran, terlihat sudah berderet hingga hampir 100 meter.

Untuk penertiban ini, Wali Kota meminta Satpol PP bekerja sama dengan Sudin Sosial. Bambang berharap kedua sudin bisa bekerja sama untuk menggelar razia secara berkala untuk menertibkan kehadiran pak ogah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com