”Sejak Kamis, kami tidak masuk Terminal Bubulak,” tutur Tori Yunantoro, anggota staf operasional Perusahaan Otobus Sinar Jaya, yang merupakan operator angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) Bogor-Rawamangun, Jumat (15/3).
Akibat kondisi ini, bus akhirnya harus berputar sambil menepi di pinggir jalan untuk menunggu penumpang.
Bus APTB berputar di persimpangan antara Jalan Abdullah Bin Nuh-Sindang Barang. Sebagian penumpang yang sudah ke Terminal Bubulak pun harus berjalan ke sana.
Menurut Tori, lantaran parkir di tepi jalan, pengaturan pemberangkatan bus dijalankan dengan sistem ”dorong”. Setiap ada bus tiba, bus yang berada di depan harus bertolak menuju Jakarta.
Kendati kondisi ini tidak nyaman, pihaknya tetap akan melayani calon penumpang yang hendak naik APTB dari Abdullah Bin Nuh hingga sebelum masuk ke Jalan Tol Lingkar Luar Bogor.
Menurut Tori, dampak penolakan masuk terminal itu membuat penumpang yang hendak naik APTB menjadi bingung mencari bus.
Selain itu, pihaknya juga kesulitan mengatur jadwal keberangkatan yang disiapkan. Dua hari terakhir, keterlambatan bus APTB sekitar 30 menit dari jadwal.
”Jumlah penumpang juga agak turun. Kalau sebelumnya sudah mulai baik, ada yang sekali berangkat 20 penumpang. Sekarang, kurang dari 10 penumpang,” kata Tori di Kota Bogor.