Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang-orang Asing Itu Diduga Sindikat Narkoba dan Judi

Kompas.com - 16/03/2013, 03:45 WIB

Tak dinyana, pengungkapan kasus mutilasi terhadap Tonny Arifin Djomin (45) di lantai tiga Rumah Toko Mediterania Residence, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, mengungkap kasus kejahatan lain, yaitu judi dan narkoba.

Baik korban maupun keempat tersangka, yaitu AL (32), Chan (27), serta SL dan As yang berusia 30-an, diduga terlibat sindikat narkoba dan judi. Saat ruko tersangka utama digeledah polisi, ditemukan banyak barang bukti.

Kepala Polda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, Jumat (15/3) sore mengatakan, barang bukti yang ditemukan adalah jenis Key seberat 656 gram, ekstasi 140 tablet, sabu 32,35 gram, dan serbuk putih yang belum diketahui jenisnya sebanyak 60 gram, serta plastik, timbangan, dan gelas ukur.

”Masih didalami, apakah pelaku dan korban juga pengedar narkoba. Pengakuan tersangka, dia berutang kepada korban karena kalah taruhan judi bola. Oleh karena tidak bisa bayar, korban menyuruh tersangka menjual narkoba. Itu pengakuan tersangka, yang harus dibuktikan dengan keterangan bukti lainnya,” tambah Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqal.

Di lantai tiga, polisi juga menyita sejumlah laptop yang diduga digunakan untuk mengelola judi lewat internet, serta sejumlah dokumen yang diduga berkaitan dengan jasa pekerja seks komersial dari China.

Motif pembunuhan

Terkait motif pembunuhan, AL mengaku membunuh Tonny karena tidak senang dengan cara korban menagih utang. Pelaku berutang Rp 200 juta.

”Dia mengaku membunuh korban karena tidak senang dengan cara korban menagih utang, yakni berteriak-teriak. Ini pengakuan awal tersangka, yang harus didalami,” jelas Putut Eko.

Tersangka mengaku membunuh Tonny di rukonya, di Ruko Aston Marina D 26, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (11/3) malam.

Korban datang ke rukonya sekitar pukul 20.00. Setengah jam kemudian, tersangka dan korban bertengkar. Korban menyerang pelaku dengan cutter, lalu pelaku membalas dengan memukul korban sehingga jatuh, lalu menjerat lehernya dengan tali sehingga korban tewas.

Selasa dini hari, pelaku mulai memutilasi korban, dan mencoba membakarnya dengan harapan meleleh terbakar. Dikarenakan upaya itu gagal, tubuh korban dipotong lebih banyak dan ditempatkan di tempat- tempat kecil, dengan harapan mudah dibawa untuk dibuang ke laut.

Pukul 03.00, AL kabur dari ruko, lalu dengan menggunakan taksi menuju Bandara Soekarno-Hatta dan membeli tiket pesawat ke Surabaya via calo. (Windoro Adi/Ratih P Sudarsono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com