Jeritan Ibu Kehilangan Anak karena Saksi Palsu

JAKARTA, KOMPAS.com - Yeane Sailan (37) mengungkapkan kekecewaannya pada peradilan di Indonesia. Karena kesaksian palsu, dia harus kehilangan hak asuh anaknya, Luke Xavier Keet (10).

Kisah Yeana ini dicabutnya hak asuh Luke darinya oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Agustus 2012. Padahal, sejak dia bercerai dari Denis Anthony Keet (37), 13 Juli 2012 silam, Family Court of Australia menetapkan bahwa Yeane berhak atas hak asuh Luke. Apabila Denis ingin menemui anaknya, maka dia harus mendapat persetujuan Yeane.

"Waktu di Australia, mereka membela sekali saya. Tetapi kenapa di Indonesia saya justru diginikan," kata Yeane, Rabu (20/3/2013).

Menurut Yeane, saat persidangan, hakim hanya mendengar kesaksian dari Neville Loreen (65) dan Ahmad Nurkihayat (18). Dua orang tersebut mengatakan bahwa Yeane adalah ibu yang tidak bertanggung jawab dan menelantarkan Luke karena sering pergi ke diskotek, mabuk-mabukan, pulang pada dinihari, dan sering memukul Luke. Padahal, menurut Yeane, dia sama sekali tidak mengenal dua orang tersebut.

"Kerabat atau keluarga bukan, kenal juga tidak tapi kesaksian mereka mengatakan mereka tinggal dengan saya," ujar Yeane dengan mata yang berkaca-kaca.

Namun pada 5 Maret 2013, Ahmad Nurkihayat mengakui jika dia memberikan kesaksian palsu. Ahmad yang merupakan seorang satpam di rumah keluarga Neville Loreen tersebut mengaku jika dia diancam dan dibayar oleh Neville dan Denis untuk memberikan keterangan palsu di pengadilan.

Sejak Oktober 2012, Luke telah dibawa pergi oleh Denis. Hingga kini, Yeane tidak mengetahui lagi keberadaan dan kondisi anaknya.

"Saya mengharapkan pemerintah Indonesia lebih melundungi hak warga negaranya," tutur Yeane sambil menangis.