Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2013, 23:20 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang tinggal di bantaran Sungai Pesanggrahan, RT 8 RW 5, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, tidak keberatan dengan rencana pemerintah melakukan normalisasi sungai. Akan tetapi, warga berharap pembebasan tanah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut bisa dihargai di atas Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

"Kita enggak keberatan kalau untuk sarana umum. Tapi yang agak berat itu masalah harga. Kalau menggunakan NJOP, enggak standar harga di sini," kata Karyono, warga RT 8 RW 5 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu (20/3/2013).

Karyono melanjutkan, NJOP di rumahnya hanya sebesar Rp 1,4 juta sampai Rp 1.573.000 per meter. Padahal harga tanah di depan rumahnya bisa terjual sampai Rp 3,5 juta jika tidak terkena pelebaran sungai.

Dia berharap, tanah miliknya seluas 2.000 meter bisa digantikan dengan harga jual di atas NJOP. Dengan mengikuti harga pasar, dia akan merelakan menjual tanah miliknya untuk normalisasi sungai.

"Kita berharapnya bisa di atas NJOP seperti pembebasan tanah untuk tol JORR," katanya.

Terkait sosialisasi normalisasi sungai, Karyono mengaku baru menerima satu kali dari pihak kelurahan, yaitu tanggal 6 Maret lalu. Dalam pertemuan tersebut, kelurahan belum membicarakan harga jual tanah, tetapi baru sosialisasi untuk penggunaan tanah tersebut.

Karyono mengatakan, dari sosialisasi kemarin, rencananya pada tanggal 13 Maret 2012, pemerintah akan melakukan pematokan. Namun sampai hari ini, tanah miliknya belum juga dipatok oleh petugas setempat. Kemungkinan pematokan dilakukan secara bergilir oleh petugas.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rencananya akan melakukan normalisasi sungai Pesanggrahan, Angke, dan Sunter. Untuk Sungai Pesanggrahan akan diperlebar menjadi 40 meter. Selain itu, di sisi kanan dan kiri sungai akan dibangun jalan inspeksi seluas 10 meter di tiap-tiap sisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com