Jakarta, Kompas -
Sebagai rintisan, Gubernur DKI Joko Widodo bersama Kepala Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Lucky Oemar Said mengunjungi pedagang jamu, tahu, ikan, dan daging di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Rabu (20/3).
Dengan adanya lima pasar percontohan itu, Jokowi berharap masyarakat yang berbelanja di pasar bisa mendapatkan bahan makanan yang lebih terjamin.
”Jadi akan dicek, apakah jamu itu mengandung bahan berbahaya atau tidak, ikan juga dicek, tahu juga dicek. BPOM yang memeriksanya,” tuturnya.
Teknis pengawasannya akan dilaksanakan BPOM menggunakan laboratorium berjalan. Setiap kios yang telah diperiksa BPOM akan diberikan stiker. Pemeriksaan secara berkala juga akan dilakukan.
”Pedagang kaki lima juga akan diperiksa barang dagangannya oleh BPOM,” kata Jokowi.
Lucky Oemar Said menegaskan, pengawasan peredaran makanan, obat, dan minuman sudah dilaksanakan BPOM cukup lama. Kini, giliran pengawasan secara terpadu di pasar. Untuk itu, BPOM bekerja sama dengan Pemprov DKI mencanangkan lima pasar percontohan.
Dalam pengawasan ini, kata Lucky, BPOM tidak hanya mengedepankan penindakan, tetapi juga pembelajaran dan sosialisasi kepada masyarakat.
Sumiyati (55), salah seorang pedagang jamu di Pasar Perumnas Klender, mengungkapkan, selama ini memang tidak pernah ada sosialisasi jamu berbahan kimia berbahaya. Namun, dia merasakan, 4 tahun belakangan, razia banyak dilakukan.