Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Diminta Pikirkan Sampah dari Pulau Buatan

Kompas.com - 21/03/2013, 12:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta mengkaji serius pembuatan pulau buatan di Teluk Jakarta. Sebab, sampahnya bisa membanjiri pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

"Saya minta dikaji betul agar tidak berdampak bagi sampahnya. Kita ada beberapa pulau di Pulau Seribu, kalau tidak diatur dengan baik, nanti sampah Jakarta itu akan melanda pulau-pulau yang di Pulau Seribu," kata Zulkifli di Kementerian Kehutanan, Kamis (21/3/2013).

Menanggapi hal itu, Basuki Tjahaja Purnama pun sepakat dengan pernyataan Zulkifli. Ia berjanji akan menerapkan peraturan yang tegas bagi para pengembang yang akan membangun bangunan di pulau tersebut. Ia juga meminta seluruh unsur, termasuk masyarakat untuk selalu menjaga lingkungannya.

"Soal pulau memang juga kan jangan sampai nanti kalau tidak diatur dengan baik, bakalan ketutup oleh sampah," kata Basuki.

17 Pulau itu izinnya telah dikeluarkan sejak masa pemerintahan Fauzi Bowo. Basuki meyakini reklamasi pantai dapat mengatasi pencemaran. Selain itu, penjualan tanah hasil reklamasi pantai bukan hanya untuk merapikan area Giant Sea Wall, tetapi juga membangun pengelolaan air limbahnya di daratan. Bahkan, proyek monorel juga dapat menggunakan hasil penjualan reklamasi pantai tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com