Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Sangsi Winda "Camry Maut" Pakai Narkoba

Kompas.com - 01/04/2013, 15:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Winda Anggraeni (24), korban kecelakaan tunggal Toyota Camry di Tol TB Simatupang, Sabtu (30/3/2013), diyakini orang-orang di lingkungan rumahnya tak terkait dengan sabu yang ditemukan dalam mobil. Pasalnya, korban dikenal santun di lingkungannya.

Muhammad Miftah, Ketua RW tempat Winda tinggal, menuturkan, wanita lulusan salah satu universitas swasta di Jakarta jurusan komunikasi itu dikenal aktif di lingkungan rumah, terutama sebelum Winda bekerja di salah satu stasiun radio swasta di Jakarta sejak lima bulan lalu.

"Almarhumah sangat aktif di sini, pernah menjadi sekretaris Karang Taruna satu periode. Cuma memang sejak bekerja sudah tidak," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di kediaman Winda di kawasan Jatinegara, Minggu (31/3/2013).

Abdul Syakur, Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Rawa Bunga, juga menuturkan hal senada. Tahun 2007, Winda yang dikenal humoris tersebut juga pernah berprestasi dengan turut menjadi tenaga pengajar program pemberdayaan warga di Kelurahan Rawa Bunga.

Sementara itu, ayah Winda bernama Djasman (61) juga sudah dianggap tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Selain pernah menjadi Ketua Sistem Komunikasi Masyarakat Polsek Jatinegara, ayah Winda dikenal sebagai sesepuh yang bisa diajak konsultasi terkait agama ataupun pemberdayaan masyarakat.

"Bahkan, orangtuanya itu pernah dipilih lagi menjadi dewan kelurahan, tapi karena beliau sudah tak bersedia lagi, jadi dipilih orang lain, padahal beliau ini tokoh," ujar Abdul.

Menurut Abdul dan Miftah, meninggalnya Winda menjadi duka mendalam bagi orang yang pernah berhubungan dengan almarhumah, terutama rekan di lingkungan rumahnya. Oleh sebab itu, orang di sekitarnya pun hanya bisa pasrah pada penyelidikan polisi atas kecelakaan maut itu.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal menimpa mobil Toyota Camry B 1596 KV hitam di Tol TB Simatupang arah Lebak Bulus, Sabtu (30/3/2013) pagi. Sopir bernama Yaser Lutfi Marfadi (30) dan rekan perempuannya, Winda Anggraeni (24), meninggal dunia di lokasi kejadian setelah keduanya terlempar ke aspal.

Saat dilakukan pemeriksaan di dalam mobil, petugas mendapati 6 paket sabu dengan berat bruto lima gram, 1 unit alat timbang sabu merek LS50, 2 cangklong, 3 buah bong atau alat isap sabu, 2 korek api, 1 butir voltaren, 3 sim card, dan 1 buah memory card.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com