Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Buatkan KTP Palsu, Kita Pidanakan!

Kompas.com - 01/04/2013, 16:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan KTP palsu demi mendapat Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia meminta agar para oknum yang membuatkan KTP palsu agar dipidanakan.

Basuki mengaku telah meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari oknum-oknum tersebut. "Ini lagi diurus, kita mau pidanakan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (1/4/2013).

Basuki mengatakan, penemuan oknum KTP palsu itu berada di daerah Petukangan, Jakarta Selatan. Namun, ia akan memberi fokus untuk mempidanakan oknum Pemprov DKI yang melancarkan pembuatan KTP DKI bagi warga luar DKI yang hanya ingin mendapatkan fasilitas KJS dan KJP.

"Ini mirip sebuah persekongkolan yang besar. Terus melibatkan orang-orang yang bergerak di jaminan kesehatan dan segala macam juga untuk mengantisipasi permasalahan kependudukan ini. Pokoknya harus dibongkarlah," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Basuki juga mengaku telah memerintahkan Asisten Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar, Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Purba Hutapea, dan Inspektorat DKI Jakarta Franky Mangatas untuk menginvestigasi penyalahgunaan tersebut. Menurut dia, Askesmas dapat mengambil sampel dari data nama orang-orang yang mendapat rujukan di puskesmas.

Nama-nama itu dicek, terutama untuk nama-nama dengan nomor resi KTP baru. Setelah itu, pihak Dinas Dukcapil DKI untuk menyelidikinya kembali dan menghubungkan data-data itu dengan data untuk petugas puskesmas.

"Karena banyak sekali orang-orang luar kota datang memanfaatkan itu. Misalnya, dia datang berobat, langsung tahu KJS, dia mendapatkan KTP palsu terus pura-pura masuk lagi lewat puskesmas, untuk mendapatkan pelayanan gratis," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com