Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Ekonomi Masih Dibutuhkan

Kompas.com - 01/04/2013, 16:34 WIB
Agnes Rita Sulistyawaty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com— Tarif murah KRL Jabodetabek masih dibutuhkan karena sebagian penumpang berpenghasilan rendah masih menggunakan KRL sebagai moda transportasi andalan.

Oleh karena itu, pemerintah seharusnya tidak lepas tangan untuk mendorong agar tarif KRL tetap terjangkau. "Tarif rendah harus disubsidi. Tapi, apakah subsidi saat ini sudah memadai untuk melakukan perawatan kereta? Saya rasa tidak. Hal ini serupa terjadi pada Metromini kita yang juga hancur," kata anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar, Senin (1/4/2013) dalam diskusi DTKJ.

Dia mengatakan, tarif Metromini ditetapkan pemerintah. Namun, operator juga diharuskan memberi diskon bagi pelajar. Diskon itu ditanggung operator, bukan pemerintah.

Karena itu, persoalan ini menghancurkan penyelenggara moda transportasi umum itu. Hal serupa akan terjadi di KRL bila pemerintah tidak ikut campur dalam transportasi publik.

Ahmad Safrudin, Ketua Asosiasi Penumpang Kereta (Aspeka), mengatakan, masih ada penumpang yang membutuhkan tarif murah. Untuk itu, keberadaan KRL ekonomi harus dipertahankan.

"PT KAI dan PT KCJ seharusnya jangan mau jadi alat politik. Kalau tarif ditekan, seharusnya bisa dilawan. Perusahaan juga harus kuat dan membuat perencanaan yang matang untuk meyakinkan investor, DPR, dan Kementerian Keuangan,"ujarnya.

Dalam konteks memperjuangkan subsidi ke pemerintah, Ahmad mengatakan, perusahaan bisa menggunakan penumpang untuk melobi ke pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com