Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: "Ngotot" Tempati Rusun Pluit, Polisi Bertindak!

Kompas.com - 04/04/2013, 13:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pluit masih belum boleh untuk ditempati. Apabila masih ada warga atau penghuni liar yang menempati rusun itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan memidanakannya.

"Kalau memang yang menempati itu warga bantaran Waduk Pluit, akan kami berikan tempat. Tapi, kalau bukan, ya akan kita usir, kalau masih ngotot, polisi yang bertindak," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Saat ini, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memerintahkan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dinas Perumahan DKI akan mendata warga-warga yang telah menempati rusun yang diperuntukkan bagi warga bantaran Waduk Pluit dan Muara Baru itu.

Adapun persyaratan warga yang berhak menempati rusun itu adalah warga yang tidak memiliki tempat tinggal, warga asli DKI, memiliki kartu keluarga (KK), dan berpenghasilan di bawah rata-rata.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Yonathan Pasodung mengatakan, Rusun Pluit tak memiliki kekhususan dan sasaran warga yang dapat menempati rusun itu. Ia pun tak menampik kalau banyak warga yang berbondong-bondong untuk menempati rusun tersebut, terutama warga bantaran Waduk Pluit.

Pemprov DKI rencananya akan melakukan normalisasi Waduk Pluit tahun ini. "Mereka yang punya rumah di waduk, karena waduknya mau digaruk, jadi mereka masuk di rusun itu," kata Yonathan.

Karena Rusun Pluit yang masih belum selesai pengerjaannya dan belum boleh dihuni, rencananya para warga yang telah menempati Rusun Pluit akan dipindah ke Rusun Marunda. Mereka akan dipindah ke cluster A dan C, yang saat ini juga masih dalam proses perbaikan. Apabila pengerjaan itu sudah selesai, sebagian warga Waduk Pluit akan dipindahkan ke sana.

"Tapi, di cluster C itu 500 unit sudah ada yang pegang kuponnya, kupon hunian namanya. Jadi, nanti kalau sudah direhab, listrik dan air sudah ada, yang sudah punya kupon di Waduk Pluit itu baru boleh masuk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com