Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abun Sanda, Sahabat yang Penuh Perhatian

Kompas.com - 04/04/2013, 19:20 WIB

KOMPAS.com — Bagi rekan-rekannya, wartawan senior Kompas Abun Sanda selama ini dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sangat perhatian. Satu hal yang membuatnya mudah dikenal adalah gaya tertawanya yang lepas.

"Abun Sanda terkenal ketawanya yang khas, keras, dan lepas," kata Marcus Suprihadi, Kepala Desk Multimedia Kompas, di Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Menurut Marcus, Abun Sanda sangat peduli terhadap teman ataupun bawahannya sehingga hampir semuanya seperti sahabat. "Sebagai pimpinan, dia sangat perhatian kepada anggota desk-nya," ujar Markus.

Selain itu, Abun juga rajin menjalin persahabatan dengan koleganya seperti dengan sejumlah narasumber berita. Tak lama kabar kepergiannya menyebar, terlihat sejumlah tokoh telah datang menjenguk ke Poliklinik Kompas Gramedia, Kamis sore, seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Menhuk dan HAM Hamid Awaluddin, serta pakar perkotaan Yayat Supriyatna.

"Sejumlah teman mengatakan bahwa Abun Sanda rajin kirim SMS. Bahkan waktu subuh sekadar menyampaikan salam atau mengingatkan sembahyang," kata Marcus menceritakan pengakuan Hamid, Yayat, dan sejumlah kolega di Kompas.

Abun juga dikenal murah hati. Salah satu yang tidak bisa dilupakannya adalah saat Abun menjadi Kepala Desk. Menurut dia, hampir setiap hari Abun mengajak rekan kerjanya makan-makan.

Marcus mengaku merasakan sendiri bagaimana kepedulian yang begitu besar dari Abun Sanda saat sempat diopname karena gejala stroke. Abun yang tengah berkunjung ke Korea menyempatkan diri mencari ginseng untuknya sebagai obat.

"Dia khusus mencari ginseng di Korea untuk saya, kemudian baru diserahkan kemarin sore. Tadi pagi, ia masih sempat mengingatkan jangan lupa diminum," cerita Marcus.

Karenanya, ia sangat kaget ketika mendengar Abun Sanda terkena serangan jantung. Sebab, selama ini Abun tidak pernah mengeluhkan masalah jantung.

Abun Sanda berpulang pada Kamis (4/4/2013) sekitar pukul 17.05 akibat serangan jantung saat masih beraktivitas di ruang redaksi harian Kompas. Ia merasakan sesak napas sekitar pukul 16.30 dan sempat mendapat pertolongan dokter sebelum dibawa ke Poliklinik Kompas Gramedia.

Meninggal di usia 52 tahun, pria kelahiran Makassar, 9 November 1961, itu meninggalkan dua orang anak, yaitu Yasser yang duduk di kelas III SMP dan Jemima yang duduk di kelas V SD. Istrinya, Anita Ratnayanti, telah lebih dulu meninggal dunia pada 11 Maret 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com