Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba "Contra Flow", CMNP Ingatkan Kondisi Jalan

Kompas.com - 05/04/2013, 08:47 WIB
M Clara Wresti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Uji coba contra flow (arus berlawanan) yang dilakukan di Jalan Tol Wiyoto Wiyono Km 0-200 (Cawang) hingga Km 6-00 (Rawamangun) hari Jumat (5/4/2013) dimulai. Uji coba akan berlangsung selama tiga hari, yakni tanggal 5, 8, dan 9 April pukul 06.00-10.00.

Namun, PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), selaku pemilik jalan tol layang itu, mengingatkan beberapa hal yang membuat contra flow tidak cocok diterapkan di jalan tol itu. "Ada banyak perbedaan antara jalan tol kami dengan jalan tol dalam kota milik Jasa Marga. Yang paling utama adalah jalan kami lebih sempit dan hanya memiliki tiga lajur," kata Bagus Medi Suarso, Manajer Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan CMNP di Jakarta.

Dia menjelaskan, lebar lajur di jalan itu hanya 3,25 meter. Sementara lebar normal adalah 3,50 meter. "Jalur yang sempit ini berisiko tinggi jika ada kecelakaan atau ada kendaraan yang mengalami kerusakan," kata Bagus.

Kondisi yang harus diwaspadai lagi adalah di ruas tol itu selalu dilewati truk-truk besar. Pada pukul 05.00-22.00, kepadatan truk meningkat karena truk dilarang melintasi tol dalam kota sehingga beralih melintasi Tol Wiyoto Wiyono.

"Kami berharap uji coba ini tidak membuat arus sebaliknya juga macet," kata Bagus. Sementara Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya  AKBP M Jazari mengakui, uji coba contra flow ini bisa berhasil, tetapi bisa juga tidak. "Upaya ini diambil untuk mengurangi kemacetan di Jagorawi. Namun, contra flow menjadi jalan pintas yang tidak boleh lama," kata Jazari. Mengenai kendala yang disampaikan CMNP, Jazari mengakui lebih banyak kendala.

"Angkutan berat memang banyak, jadi kalau ada gangguan akan timbul masalah," kata dia. Namun, dia mengatakan contra flow bisa dihentikan jika ada gangguan cuaca, kecelakaan, layanan rombongan VIP, dan hari libur.

"Kita akan evaluasi uji coba ini," kata Jazari. Contra flow Cawang-Rawamangun ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di tol Jagorawi. Jumlah kendaraan yang melintas dari Cawang menuju Rawamangun sebanyak 30.000 sampai 40.000 pada pukul 06.00-10.00. Sementara jalur dari Rawamangun menuju Cawang sebanyak 19.000-20.000.

"Kami tidak akan melakukan contra flow jika kepadatan kedua jalur seimbang," tegas Jazuri. Namun, untuk uji coba, Jazari mengingatkan agar  masyarakat juga berhati-hati. "Yang masuk jalur contra flow harus menyalakan lampu agar kendaraan dari arah depan waspada," ujar dia. Mengenai uji coba contra flow di ruas Grogol-Slipi, Jazari mengatakan menunjukkan hasil yang positif. 

"Waktu tempuh dari Grogol menuju Slipi biasanya satu jam sampai semanggi, sekarang hanya 15 menit," ujar dia. Antrean pun semakin pendek. Jika biasanya antrean sudah terjadi di Km 18, sekarang antrean dari Km 15, lalu terakhir di Km 14.

Sementara itu mengenai banyaknya truk yang melintas di tol layang, Bagus mengatakan, biaya pemeliharaan jalan meningkat tiga kali. "Jika sebelumnya biaya pemeliharaan sekitar Rp 30-40 miliar, sekarang menjadi Rp 100 miliar," kata Bagus.

Biaya pemeliharaan itu dipakai untuk pengaspalan di jalan tol sepanjang 30 km itu dan penguatan konstruksi. "Kami terus menjaga agar kekuatan konstruksi kami sama seperti target awal, yakni 100 tahun atau 70 tahun setelah dikurangi masa operasional kami," kata Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com