Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Kalideres, Halangi Perjalanan Kereta Api

Kompas.com - 09/04/2013, 15:27 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Kalideres, Jakarta Barat kembali berunjuk rasa di jalur rel kereta api. Mereka meminta supaya bisa bernegosiasi dan berbicara langsung dengan pihak PT Kerata Api Indonesia.

"Kami ingin berbicara dengan pihak PT KAI. Kami di sini enggak mau digusur," kata salah seorang pengunjuk rasa di Stasiun Kalideres, Selasa (9/4/2013).

Unjuk rasa yang dilakukan persis di jalur kereta api membuat perjalanan kereta arah Jakarta Kota-Tangerang mengalami gangguan. Kereta sempat terhenti beberapa lama karena dihadang oleh ratusan warga.

Pengunjuk rasa kembali membuka jalan dan membiarkan kereta melakukan perjalanan dari Stasiun Rawa Buaya menuju Tangerang usai bernegosiasi dengan polisi.

Kapolsektro Kalideres Kompol Danu Wiyata mengungkapkan, penggusuran lapak dan kios di pinggiran Stasiun Kalideres merupakan wewenang PT KAI. Kepolisian hanya memberikan pelayanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban unjuk rasa ini.

"Polisi punya kewajiban menjaga lingkungan supaya enggak terjadi konflik. Polisi akan sampaikan pada PT KAI untuk bernegosiasi," kata Danu.

Danu mengatakan, pihak kepolisian hanya bisa menjembatani pertemuan kedua belah pihak antara PKL dan PT KAI. Dengan pertemuan tersebut, diharapkan kedua belah pihak bisa bernegosiasi dan menyelesaikan masalah lahan tersebut.

Pantauan Kompas.com, sampai saat ini, ratusan orang yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak masih berada di jalur kereta api. Mereka masih menuntut untuk bisa bertemu dengan pejabat PT KAI.

Sebelumnya, bentrokan terjadi di Stasiun Kereta Api Kalideres karena adanya penertiban PKL di stasiun tersebut. Dalam aksi bentrok tersebut, terpantau warga dan petugas keamanan saling melempar batu. Bentrokan antarwarga hanya dipisahkan tembok pembatas stasiun dan pasar.

Terdapat 208 kios dan lapak yang berada di pasar belakang Stasiun Kalideres. Pedagang tidak mau ditertibkan karena sudah membayar uang keamanan kepada oknum PT KAI sebesar Rp 25.000 perbulan. Pedagang juga membayar uang keamanan kepada RT, RW, dan petugas keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com