RSHB: Ayah Edwin Setuju Dilakukan Amputasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dian Kristiana selaku perwakilan Marketing dan Humas Rumah Sakit Harapan Bunda mengklaim ada kesepakatan antara rumah sakit dan orangtua Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan) untuk operasi amputasi. Namun, upaya tersebut menunggu perkembangan medis pasien terlebih dahulu.

"Keluarga pasien, ayahnya, menyetujui untuk dilakukan amputasi, tapi dengan syarat asal jangan sampai telapak tangan," ujar Dian kepada wartawan di kantornya, Kamis (11/4/2013).

Dian menjelaskan, surat kesepakatan tersebut ditandatangani pada 9 Maret 2013, tepat satu minggu seusai ayah Edwin, Gonti Laurel Sihombing, melakukan protes terhadap rumah sakit atas jari telunjuk bayi yang membiru dan membengkak. Menurut Dian, surat kesepakatan amputasi itu dibuat atas pertimbangan dokter rumah sakit yang mengatakan bahwa jari telunjuk bayinya harus diamputasi. Namun, pelaksanaannya tak bisa dilakukan cepat.

"Dengan harapan, pada observasi akan ada perbaikan, di samping menunggu keadaan umum membaik," ujar Dian.

Dian menampik bahwa amputasi jari telunjuk Edwin bagian dari operasi. Dian juga secara tegas menolak dokter RS tersebut melakukan hal itu. Menurutnya, jaringan telunjuk Edwin telah mati hingga terlepas sendiri. Oleh sebab itu, dokter pun kemudian mengambilnya.

Orangtua Edwin membantah

Di sisi lain, Romauli Manurung, ibu Edwin, mengaku kecewa atas pernyataan pihak rumah sakit. Ia membenarkan bahwa pada 9 Maret 2013 memang ada pembicaraan terkait jari telunjuk sang anak yang membiru dan membengkak. Namun, ia menolak jika pembicaraan tersebut berisi kesepakatan untuk mengamputasi jari bayinya.

"Yang bilang direksinya, cuma bilang apabila anak saya telunjuknya diamputasi, keluarga minta rumah sakit yang tanggung biayanya. Mereka menyanggupinya semaksimal mungkin," ujarnya.

Kini, Edwin masih dirawat di lantai III Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB). Kondisi kesehatan Edwin pun diketahui telah stabil. Tak ada harapan lain dari ibunda dan sang ayah, Gonti Laurel Sihombing, selain kesembuhan bagi anak pertamanya itu.