Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta-Bekasi Tambah Dua Rute APTB

Kompas.com - 13/04/2013, 05:46 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bekasi kembali meneruskan kerjasama untuk mengatasi kemacetan. Kerjasama melalui pengoperasian angkutan perbatasan terintegrasi busway atau APTB jurusan Bekasi-Tanah Abang dan Bekasi-Dukuh Atas.

Sebelumnya, Jakarta dan Bekasi bekerjasama dengan mengoperasikan APTB jurusan Bekasi-Pulogadung. Bahkan, dijajaki pula kerjasama jurusan Bekasi-Kampung Rambutan. Namun, dalam waktu dekat, yang akan beroperasi ialah jurusan Bekasi-Tanah Abang dan Bekasi- Dukuh Atas.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta pernah merilis data setiap hari ada 6,9 juta perjalanan kendaraan dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Yang terbanyak ialah dari Bekasi dengan 2,5 juta perjalanan oleh 1,3 juta jiwa atau 36,2 persen. Setiap hari ada 1,9 juta kendaraan masuk Ibu Kota dengan yang terbanyak juga berasal dari Bekasi.  

Pemerintah Kota Bekasi optimistis dua rute baru APTB akan berjalan baik dan membantu mengatasi kemacetan Jakarta. Masyarakat kian banyak pilihan pergi kerja ke Jakarta dengan angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi. Beban kemacetan di Ibu Kota akibat serbuan kendaraan pribadi dari Bekasi bisa berkurang.  

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, Jumat (12/4/2013) menegaskan, tarif APTB baru masih perlu pembahasan dengan Jakarta. Untuk diketahui, APTB Bekasi-Pulogadung bertarif Rp 6.500. Tarif itu jauh lebih murah daripada awal pengoperasian yang Rp 9.000. "Menjelang pengoperasian, tarif APTB baru akan segera didapat dan disosialisasikan," katanya.  

Supandi memaparkan, APTB Bekasi-Tanah Abang akan dilayani oleh Mayasari Bakti. Armada yang sudah disiapkan 15 bus. Armada harus diubah seperti bus Transjakarta yang berpintu di bagian tengah. Tempat duduk juga tidak berbaris dari depan ke belakang. Ada bagian kosong di tengah untuk penumpang berdiri.  

Sebenarnya, APTB Bekasi-Tanah Abang bersinggungan dengan Patas 52 Mayasari Bakti. Rute perjalanan ialah Terminal Bekasi, Gerbang Tol Bekasi Timur, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Tengah Kota, Komdak, dan jalur bus ataubusway Jalan Jenderal Soedirman, Jalan MH Thamrin, dan Pasar Tanah Abang. "Karena operator APTB sama dengan yang sudah ada maka tidak ada masalah persinggungan," kata Supandi.  

APTB Bekasi-Dukuh Atas akan dilayani oleh Perum PPD. Armada yang disiapkan antara 10-15 bus yang juga sudah harus dimodifikasi seperti Transjakarta. Sejauh ini belum ada angkutan umum yang melayani rute Bekasi-Dukuh Atas.

Rute perjalanan ialah Terminal Bekasi, GT Bekasi Timur, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Tengah Kota, Komdak, dan jalur bus Jalan Jenderal Soedirman.   Untuk naik turun penumpang di Bekasi bisa di tiga halte APTB yang sudah dibangun yakni di Terminal Bekasi dan dua halte dekat Bekasi Trade Center di Jalan Moeljadi Djojomartono.

Untuk wilayah Jakarta, naik turun penumpang bisa di halte Transjakarta.   Namun, pemerintah harus ingat bahwa kerjasama itu diharapkan tidak berdampak pada operasional angkutan umum lainnya. Contohnya, penolakan sopir minibus Cikarang-Bekasi-Pulogadung terhadap APTB Bekasi-Pulogadung. Akibatnya, rute APTB sempat diubah dua kali sehingga tidak bersinggungan dengan minibus.  

Yang terang pengoperasian dua rute APTB baru memberi alternatif angkutan umum bagi masyarakat. Ongkos naik angkutan umum lebih murah daripada konsumsi bahan bakar minyak kendaraan pribadi. Memakai angkutan umum berarti juga berkontribusi terhadap solusi kemacetan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com