Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Keraton Yogyakarta Dibawa-bawa dalam Perkelahian Jalanan

Kompas.com - 20/04/2013, 22:02 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bagi sebagian kalangan, nama keraton Yogyakarta mungkin dianggap ampuh untuk menaku-nakuti orang lain. Di Yogyakarta Istilah "keraban keraton" disebut-sebut pihak bertikai dalam perselisihan jalanan yang berujung aksi saling pukul.

Itulah yang terjadi dalam perselisihan antara Affandi (35) dan Aditya (22). Ceritanya, suatu hari Affandi mengantar istrinya ke dokter untuk berobat. Ketika sampai di depan Depok Sport Center, Babarsari, Sleman, ia berhenti karena ada mobil Honda New Accord yang dikendarai Aditya dan pacarnya Norma mengalangi mobilnya. Pengendara lain yang ada di belakang mobil Aditya membunyikan klakson, termasuk Affandi.

"Saya lantas menyalip. Ternyata dia menguntit mobil saya dan memaki saya dengan kata-kata kotor dan memepet mobil saya. Lalu saya juga berhenti dan keluar mobil untuk menanyakan ada masalah apa," tutur Affandi, Sabtu (20/4/2013).

Menurutnya, Aditya lantas mendorong dirinya dan menyuruhnya untuk memukul lebih dulu, namun dirinya tidak mau. Saat itu, kata Affandi, Norma ikut turun dari mobil, mendorong tubuh Affandi dan berteriak. " Kamu tidak tahu siapa saya. Saya masih kerabat Keraton," ucap Affandi mengulang kata-kata Norma.

Saat menanggapi omongan Norma itulah, menurut Affandi, Aditya memukul dirinya hingga ia mengalami dua luka dikepalanya dan mendapat delapan jahitan. Usai mendapat perawatan di rumah sakit, istri Affandi lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Depok Barat.

"Kami sudah mengirim surat klarifikasi ke keraton, menanyakan apakah memang dia kerabat Keraton. Namun sampai saat ini belum ada balasan," ungkap Totok Progresto, pengacara Affandi.

Menurut Totok, klarifikasi itu penting, pasalnya, nama keluarga keraton dibawa-bawa dalam aksi ini. "Jangan sampai nama keraton jadi tercemar gara-gara aksi itu,"  kata dia. Affandi mengaku dirinyalah yang menjadi korban penganiayaan hingga menderita luka-luka di kepala.

Di saat yang sama Aditya Arie Negara juga melaporkan Affandi ke Polsek Depok Barat dengan tuduhan telah melakukan penganiayaan terhadap dirinya.

Saat dikonfirmasi kepala Kepolisian sektor Depok Barat, Komisaris Wachyu Tri Budi membenarkan bahwa kedua pihak saling melaporkan atas peristiwa penganiayaan.

"Sulit memadukan keduanya. Mereka sama-sama mengalami luka dan melapor. Jika memang seperti itu, akan kita proses sesuai hukum," ungkap Wachyu.

Saat dihubungi Aditya mengaku emosi saat kejadian. Aditya menyangkal menyuruh Affandi memukul lebih dulu. Tetapi justru Affandi yang minta dia untuk memukul. Ia juga membantah kalau Norma mendorong Affandi. "Setiap orang jika di posisi saya, pasti emosi," tegas Aditya

Ia mengaku melapor ke polisi karena juga merasa dianiaya dan mengalami luka di tubuhnya. Ada saksi-saksi yang melihat kejadian itu, imbuhnya. "Keterangan dia begitu, keterangan saya begini, lebih baik panggil saksi-saksi. Mau diteruskan ke proses hukum atau maunya Affandi damai, saya ikuti," pungkas Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com