Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Sungai di Jatim Diadopsi untuk Nasional

Kompas.com - 22/04/2013, 02:51 WIB

Gresik, Kompas - Gagasan penyelamatan sungai termasuk pemantauan kualitas air dan suaka ikan di Daerah Aliran Sungai Brantas di Kali Surabaya, Wringinanom, Kabupaten Gresik, Ja- wa Timur, dijadikan model pemulihan DAS di Indonesia. Penyelamatan sungai melibatkan semua kalangan baik industri di sekitar sungai, pemerintah, jasa tirta, maupun sekolah, dan masyarakat.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan-lahan Basah (Ecoton) Prigi Arisandi, Minggu (21/4), menuturkan, Gerakan Aksi Pemulihan Brantas digaungkan sejumlah kalangan.

Sinergi lintas sektoral dan pelibatan semua unsur masyarakat di Wringianom menjadi model pola penyelamatan sungai di Indonesia. Pada 5 Juni 2013 secara serentak diadakan pemantauan kualitas sungai di lima DAS, yakni Musi, Ciliwung, Citarum, Brantas, dan Bengawan Solo.

Upaya itu melibatkan pelajar, mahasiswa, masyarakat, industri, dan pemangku kepentingan untuk mengetahui kondisi kesehatan sungai. ”Selanjutnya masyarakat akan menyusun program pemulihan bersama,” tuturnya.

Asisten Deputi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup Basuki Widodo Sambodo menyatakan, jika menunggu program pemerintah, perlu waktu lama menyembuhkan DAS di Indonesia.

Pelibatan warga dalam pemulihan DAS harus dikedepankan untuk menyehatkan lagi DAS yang rusak. Indonesia sebagai negara terkaya sungai di dunia punya 5.590 sungai dan 65.017 anak sungai, dengan total DAS sepanjang 1.512.466 kilometer.

Asisten Deputi Urusan Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan Kementerian LH Agus Sukandar menambahkan, kondisi DAS di Indonesia mengalami degradasi kualitas lingkungan. Saat ini 98 persen dari 112 DAS dalam kondisi tercemar. ”DAS yang ada di Indonesia terutama di Pulau Jawa sakit keras sehingga perlu sinergi antar-pemangku kepentingan untuk menyehatkannya,” paparnya. (ACI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com