YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan ujian nasional (UN) MTs Yaketunis, Yogyakarta, Senin (22/4/2013), kembali bermasalah. Jika tahun lalu soal UN yang dibagikan tidak berhuruf braille, kini soal awas yang dipegang para guru pengawas berbeda dengan soal murid. Akibatnya, terjadi perbedaan persepsi ketika murid bertanya tentang soal kepada guru pengawas.
Kepala Sekolah MTs Yaketunis, Agus Suryanto, mengatakan, pihaknya baru mengetahui adanya perbedaan soal yang dipegang guru pengawas dan murid ketika seorang murid menanyakan sebuah soal kepada guru pengawas.
"Saat ada anak yang bertanya tentang sebuah soal, ternyata soal yang ditanyakan berbeda dengan soal pendamping ujian. Jika ini diteruskan, bisa jadi, jawaban anak-anak salah semua," kata Agus, di Yogyakarta.
Begitu menyadari ada perbedaan soal, kepala sekolah langsung menunjuk dua guru setempat untuk ikut mendampingi guru pengawas, menjelaskan soal kepada para murid. Guru pengawas yang ada tidak bisa menulis maupun membaca huruf braille.
Selain ada perbedaan soal, delapan siswa tunanetra MTs Yaketunis juga tidak menerima lembar jawaban huruf braille dan lembar jawaban komputer. Pihak sekolah harus menyediakan kertas HVS sebagai tempat anak-anak untuk menuliskan jawaban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.