Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyetaraan UMP Sopir Transjakarta Tunggu Rekomendasi BPKP

Kompas.com - 27/04/2013, 08:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum dapat memutuskan penyetaraan upah minimum provinsi bagi pengemudi bus transjakarta Koridor I hingga X menjadi sebesar Rp 4,5 juta per bulan atau 3,5 kali UMP.

Pemprov DKI masih menunggu rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tim gabungan yang dibentuk masih melakukan audit dan verifikasi.

”Sebenarnya, besaran UMP (upah minimum provinsi) itu kewajiban operator karena sudah termasuk dalam kontrak kerja sama dengan pemprov. Kami bisa saja memenuhi keinginan pramudi dengan melakukan adendum. Namun, itu harus ada persetujuan dari BPKP,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada perwakilan pramudi (pengemudi) bus transjakarta di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (26/4/2013) sore.

Kedatangan perwakilan pramudi bus transjakarta itu menuntut kesetaraan gaji dengan pramudi hasil lelang terbaru pengelolaan bus transjakarta Koridor XI, sebesar Rp 4,5 juta per bulan.

Menurut Lasdi, Ketua Serikat Pramudi Transportasi Busway, gaji mereka saat ini bervariasi mulai dari Rp 1,6 juta, Rp 1,8 juta, dan Rp 2,2 juta per bulan. Khusus untuk Koridor VIII, gaji pramudi sebesar Rp 80.000 per shift.

”Kami sudah lama mengoperasikan bus transjakarta, tetapi upah yang diberikan malah sangat kecil dibanding pramudi Koridor XI yang baru. Ini sama sekali tidak adil. Makanya, kami mendesak agar diberikan penyetaraan gaji,” kata Lasdi.

Kepala Bagian Pekerjaan Umum Badan Layanan Umum Transjakarta Anton Ranteparura yang mendampingi Basuki menjelaskan, pertimbangan Pemprov DKI ingin menetapkan gaji 3,5 kali UMP untuk memperbaiki pelayanan.

”Jika gaji tinggi, pramudi pasti akan memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang. Kalau tidak, pramudi itu bisa dipecat. Mereka akan rugi kalau dipecat karena kehilangan pendapatan yang besar,” katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Koalisi Warga untuk Transportasi Jakarta Rudy Tehamihardja menilai, layanan bus transjakarta dalam beberapa tahun terakhir terus menurun. Jumlah penumpangnya menurun dari 400.000 orang per hari menjadi 300.000 orang per hari. Hanya 60 persen bus yang beroperasi. Hal itu terjadi karena operator tidak mampu merawat bus dengan baik akibat kekurangan biaya.

Peremajaan bus

Basuki menduga, sebagian besar warga belum mau berpindah dari kendaraan pribadi ke bus transjakarta karena kondisi busnya memprihatinkan. ”Lebih banyak bus yang kondisinya parah dibandingkan yang bagus. Ini yang secara bertahap akan kami benahi sehingga bus diminati warga, dan kemacetan di Jakarta dapat berkurang,” ujar Basuki.

Menurut Basuki, Pemprov DKI akan mengadakan 1.000 bus untuk meremajakan bus kota yang sudah berusia lebih dari 15 tahun. Sebanyak 450 armada akan dilelang tahun 2013 dan 694 armada lain dilelang tahun 2014.

Anton menambahkan, dari 1.000 bus baru nanti, 99 armada merupakan bus gandeng. ”Oktober tahun ini, sebanyak 76 bus gandeng akan diadakan,” ujar Anton. (K07/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com