Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Kelompok Hercules Sembunyikan Senjata

Kompas.com - 29/04/2013, 17:34 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tertangkapnya sebelas anak buah Hercules mengungkap modus baru yang digunakan kelompok ini untuk menyimpan senjata. Rupanya, mereka dibekali senjata tajam untuk berkelahi.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi mengatakan, polisi menemukan golok serta beberapa senjata tajam jenis lainnya saat ada perkelahian di internal kelompok Hercules. Nah, senjata tajam ini dikumpulkan di satu tempat jika sedang tidak dipakai.

"Saat penyerangan akan dilakukan, mereka membagi-bagikan senjata tajam tersebut. Saat penyerangan sudah selesai, mereka mengumpulkan senjata tajam yang mereka bawa untuk disembunyikan ke tempat yang lebih aman," kata Hengki saat ditemui di kantornya, Senin (29/4/2013).

Saat perkelahian antar-anak buah Hercules, yakni kelompok Boby dan kelompok Aitarak, polisi menyebut senjata tajam itu digunakan oleh kelompok Boby. Mereka menggunakan senjata tersebut untuk memecahkan kaca mobil Suzuki Katana milik Aitarak pada Minggu (28/4/2013) malam.

Saat penangkapan pada Senin dini hari oleh Polres Jakarta Barat, polisi juga menemukan sebutir peluru. Akan tetapi, tidak ditemukan senjata api yang mereka gunakan.

"Waktu diperiksa, ada peluru, tapi senjatanya belum ketemu. Nanti akan kita selidiki terus," kata dia.

Perlu diketahui, penangkapan 11 anggota Hercules ini berlangsung setelah terjadinya bentrok internal kelompok Hercules antara Boby dan Aitarak di Jalan Mangga Ubi RT 06 RW 07, Kelurahan Kebun Sayur, Cengkareng. Dua "kaki tangan" Hercules tersebut bentrok karena berebut lahan milik PT Pertamina.

Saat penangkapan, Boby melarikan diri. "Yang Boby ini masih DPO (daftar pencarian orang) kasus pemerasan yang dulu. Tadi malam kita cari, tapi belum ketemu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com