YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Belasan perempuan buruh gendong yang tergabung dalam Paguyuban Buruh Perempuan Yogyakarta mengikuti aksi damai menyambut Hari Buruh di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (30/4/2013).
Aksi ini juga diikuti oleh buruh perempuan dari beberapa pasar di Yogyakarta seperti Pasar Giwangan, Gamping, Kranggan, dan sejumlah organisasi perempuan lainnya.
Dalam aksinya, mereka berbaris menyusuri lorong Pasar Beringharjo sambil menyanyikan shalawat dengan iringan tabuhan rebana. Sepanjang perjalanan mereka membagikan bunga kertas dan selebaran berisi sejumlah tuntutan mereka.
Mereka berhenti sejenak di pertemuan blok barat dan timur pasar itu serta di tengah blok pedagang batik untuk berorasi. Menurut koordinator aksi sekaligus Ketua Divisi Kampanye Yayasan Yasanti Hikma Diniya, kegiatan ini digelar untuk menyerukan kepada pemerintah agar memberikan perlindungan dan penjaminan hak-hak buruh gendong.
Aksi ini juga untuk menyerukan pentingnya penghapusan diskriminasi terhadap buruh perempuan. Salah satu bentuk diskriminasi tersebut, kata Hikma, antara lain dalam hal perbedaan jumlah gaji antara buruh laki-laki dan perempuan.
Mbah Mangunharjo (70), salah satu buruh gendong peserta aksi, mengaku mengikuti aksi ini agar bisa memperoleh perbaikan nasib setelah bekerja selama 40 tahun di pasar itu. Hal senada juga diungkapkan Rubiyem (60) yang turut mengajak cucu laki-lakinya berbaris sambil membagikan bunga dalam aksi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.